GAZA juga jagoan dalam hal isolasi diri. Mereka dua bulan enggak ada lampu. Anak-anak enggak main handphone. Sekolah dibom. Buku-buku enggak ada. Kelas hancur-hancuran.
Banyak negara mengisolasi diri. Turis dan orang asing dipaksa pergi. Mengisolasi diri paling bagus belajar dari Gaza.
Karena satu-satunya negara yang aku tahu enggak ada virus Corona tuh cuma Gaza. Keren sekali. Gaza bebas virus!
Gaza juga jagoan dalam hal isolasi diri. Mereka dua bulan enggak ada lampu. Anak-anak enggak main handphone. Sekolah dibom. Buku-buku enggak ada. Kelas hancur-hancuran.
Emak-emak mengajarkan anaknya tanpa kurikulum. Anak-anak main ke jalanan membawa Alquran sambil muroja’ah.
Aku pernah iseng tanya pada seorang anak yang lagi memeluk kantung plastik.
“Apa ini?” tanyaku.
Dia menjawab, “Mushaf.” Sambil menyeringai.
Aku juga buka, “Eh Alquran.”
Kebayang enggak kalau ada anak usia 10 tahun ke mana-mana membawa kantung plastik isinya Alquran.
Sementara anak-anak kita ke mana-mana membawa handphone yang sudah di-download games dan educational movie.
Baca juga: Baju Lebaran untuk Anak Palestina
Gaza Jagoan dalam Hal Isolasi Diri
Tadi mau bilang apa ya. Ya, intinya.
Saat ini yang paling beruntung adalah Gaza. Mereka 14 tahun disiapkan dan akhirnya siap totalitas hidup terisolasi dan sampai detik ini tak ada virus jahat menghampiri mereka.
Yang utama bukan virusnya tapi ketahanan kita menghadapi masalah di dunia ini. Dahulu gempa. Lalu banjir dan saat ini virus. Setelah dia pergi, entah apa lagi.
Dan Gaza tetap yang paling beruntung untuk masalah apa pun mereka negeri yang paling siap. Kita harus belajar darinya.
Belajar menyiapkan diri dengan masalah yang menimpa. Masalah akhir zaman dan virus ini baru salah satunya.
Ini pendapatku lho ya. Kalau mau berpendapat ya buatlah status sendiri jangan menyerang opini orang lain. Feel free saja.
Mu’awiyah bin Abi Sufyan berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda,
“Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang menegakkan agama Allah, orang-orang yang memusuhi mereka maupun tidak mau mendukung mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka.
Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.” Malik bin Yakhamir menyahut: Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa mereka berada di Syam.”
Mu’awiyah berkata, “Lihatlah, ini Malik menyebutkan bahwa ia telah mendengar Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa kelompok tersebut berada di Syam.” (HR. Bukhari)
(Catatan Mam Fifi, Mei 2020)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc