BULLYING itu parah dan menyebalkan. Bullying di Australia bahkan mencapai tahap suicide (bunuh diri) bagi sang korban. “Mam tahu Audrey?” Ada guru yang tanya padaku.
Ya, saya tahu dan tak sanggup membaca kisahnya lebih dalam. Yang bikin semua orang heran, kok tega anak-anak perempuan cantik-cantik masih muda belia dengan wajah kekanakan melakukan tindakan sekejam itu.
Audrey sang korban. Anak sekecil itu baru berusia 14 tahun masih vulnarable, rapuh dan ketika peristiwa itu terjadi pasti ingat ibunya.
Aku ingat ketika anak gadisku seusia itu jauh dari ibunya karena tinggal di pesantren. Kalau kangen ibu katanya dia makan cabe karena ingat ibunya suka yang pedas-pedas.
Bullying itu parah dan menyebalkan. Bullying di Australia bahkan mencapai tahap suicide (bunuh diri) bagi sang korban. Saya teringat ada kisah di sebuah sekolah dengan 4 anak gadis yang cantik-cantik bersahabat.
Lalu datanglah anak cowok murid baru dan melirik satu di antara 4 anak ini sehingga menimbulkan jealous bagi yang lain.
Kemudian 3 anak lain melakukan tindakan pembunuhan di laboratorium biologi sekolah dan menguburkannya di hutan dekat sekolah.
Dan hukum ditegakkan, mereka mendapat hukuman pelaku utama seumur hidup di penjara dan yang lain 30 tahun.
Habislah masa depan anak gadis cantik-cantik ini. No party, no university, no lelaki no marry, no carrier, no money and no happy.
Baca Juga: 3 Efek Negatif Bullying pada Kesehatan Mental
Bullying Itu Parah dan Menyebalkan
Bagaimana dengan kasus Audrey? Hukum harus ditegakkan. Khan ada penjara anak-anak dan bisa dilanjutkan ke penjara orang dewasa.
Kemudian bila sudah akil baligh dalam Islam, bahkan dia sudah harus mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri.
Dan yang bikin marah masyarakat adalah tidak adanya keadilan dan tampak keengganan untuk memproses para pelaku.
Mungkin semua sibuk menghadapi pemilu. Tapi khan hidup bukan cuma urusan politik saja.
Bagaiamana penanggulanggannya?
1. Harus diviralkan dan diajarkan di sekolah-sekolah bahwa ini enggak benar dan kalian anak-anak jangan kayak gitu, pandai pilih teman, jangan sia-siakan masa depan, tidak usah ikut-ikutan, jangan emosi, jangan kayak preman dan lain-lain.
Guru mesti ngomong kayak gini, “Pembelajaran bagi semua anak remaja putri di Indonesia. Masa depan enggak cuma soal UN, tapi juga pembinaan hati dan manajemen emosi.” Itulah yang dinamakan Character Building.
2. Biasanya pelaku utama bully fisik adalah yang paling dendam dan paling senior serta pernah di-bully atau punya orang tua yang galak dan pemarah jadi dilampiaskan habis-habisan pada sang korban.
Sementara yang lain hanya supporter yang kadang ada rasa kasihan, enggak tega tapi ikut menyoraki dan panas-panasin agar dibilang solider.
Kalau sudah selesai biasanya mereka juga yang bantu si korban. Yang kayak gini hukumannya bisa lebih ringan.
Jadi tetap ya, pelaku harus dihukum dan anak remaja lainnya harus tahu untuk pembelajaran.
Juga setiap sekolah harus wanti-wanti anak-anak di awal tahun pelajaran ketika MOS harus ada materi bullying yang intinya adalah how you should respect each other.
Dan juga anak-anak diajarkan untuk bijak dalam bergaul dan bijak pilih teman.
Baca Juga: 78 Anak JISc dan JIBBS Ikuti Program Student Immersion ke Australia
3. Siapa yang di-bully?
Biasanya anak yang kadang bermasalah juga baik dari sikap yang nyolot atau kurang ajar sama kakak kelas, atau suka mencuri uang teman, bersikap kayak preman pada temannya, suka malakin, agak weird dan perilaku tak normal lain.
Enggak mesti anak yang pendiam.
Jadi, ada sebab ada akibat. Tugas guru tambah berat untuk mengurus pelaku dan korban juga. Keduanya sama-sama harus dididik.
(Catatan Mam Fifi, April 2019)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (Oklahoma, USA)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: