BUDAYA untuk mengapresiasi perbuatan kecil apapun dari orang lain, bahkan juga kepada waitress yang taruh minuman di meja kita.
Matanya biasa saja bahkan cenderung melihat ke arah lain. Tidak ada ekspresi sampai akhirnya ditanya,
“Kamu suka nggak?” Jawabnya pasti suka. Entah suka beneran atau memang karena adab bila ditanya jawab yang menyenangkan hati sang penanya.
“Enak nggak?” Jawabnya enak tapi dilihat piringnya enggak habis. Ada yang dikasih fettucini dengan keju double wajahnya kayak mual gitu. Hehe. Eneg kebanyakan keju.
“Bagus nggak?” Jawabnya bagus tapi ditawarin lagi geleng-geleng dengan keras.
Yang utama adalah ucapkan terima kasih atas apa yang diberikan baik langsung diterima di tangan maupun tak langsung. Bukan masalah apresiasi terhadap sesuatu tapi lebih kepada masalah pemberitahuan bahwa;
1. Dia suka
2. Dia menerima
3. Sudah terima jadi tidak dikirim ulang.
Baca Juga: Mam Fifi Marah
Budaya untuk Mengapresiasi
Budaya untuk mengapresiasi perbuatan kecil apapun dari orang lain. Bahkan juga kepada waitress yang taruh minuman di meja kita.
Bandingkan dengan restoran yang terkadang kita mesti ambil sendiri makanan yang kita pesan.
Betapa waitress yang mengantarkan makanan ke meja kita sangat patut dapat senyuman dan ucapan terima kasih.
Bukan cuma omelan atau pesan, “Enggak pake lama,” atau “Bukan ini yang saya maksud,” dan lain-lain.
Tak tahulah, cuma buat saya, ucapan terima kasih tuh penting tanda barang sudah sampai, kita sudah terima atau kita suka.
Ada omonganlah jangan diam saja kecuali saya mengirimnya ke planet, yang menerima orang planet. Jadi, enggak ada jawaban malah bagus.
Happy teacher’s day yaa all teachers. Terima kasih sudah jadi guru dan terima kasih sudah membersamai saya dalam perjuangan mendidik putra putri bangsa.
Terima kasih sudah sabar dan terima kasih untuk semua yang kalian lakukan untuk Jakarta Islamic School.
Allah berfirman, “Katakanlah wahai Muhammad, kalaulah seluruh lautan menjadi tinta untuk menulis kalimah-kalimah Tuhanku, sudah tentu akan habis kering lautan itu sebelum habis kalimah-kalimah Tuhanku, walaupun kami tambahi lagi dengan lautan yang sebanding dengannya sebagai bantuan.” (QS. Al Kahfi: 109).
(Catatan Mam Fifi, Desember 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (Oklahoma, USA)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
opens ‘𝐍𝐄𝐖 𝐄𝐍𝐑𝐎𝐋𝐌𝐄𝐍𝐓 ‘𝐀𝐂𝐀𝐃𝐄𝐌𝐈𝐂 𝐘𝐄𝐀𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟐-𝟐𝟎𝟐𝟑”
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: