• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 17 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Kumandang Azan di Paris

Oktober 16, 2022
in Kisah, Unggulan
Kumandang Azan di Paris

foto: pixabay

82
SHARES
629
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

KUMANDANG azan di Paris. Seandainya saja kemenangan dalam Battle of Tours itu Allah izinkan dalam genggaman, bukan tak mungkin hari ini kita mendengar kumandang azan dari Paris dan menyaksikan penduduk Oxford sedang sibuk menderas Alqur’an.

Travel Writer Uttiek M. Panji Astuti dalam akun IG @uttiek.herlambang (11/10/2022) menulis kisah Balatu Asy-Syuhada yaitu saat pasukan Muslim dibantai di kota Tours.

“Tinggalkan harta itu,” seru Sang Panglima berulang-ulang, namun tak didengar oleh para prajurit yang telah mabuk kemenangan. Banyaknya ghanimah membuat silau siapa saja.

Benar saja, 50 ribu pasukan Muslim yang telah begitu jauh meninggalkan negerinya, syahid dibantai 400 ribu atau ada juga yang menyebut 200 ribu tentara gabungan pasukan Nasrani yang dipimpin Charles Martell.

Nama panglima itu belakangan diabadikan menjadi merk minuman beralkohol yang legendaris Martell 732, lengkap dengan angka tahun terjadinya peristiwa.

Sedang panglima pasukan Muslimin adalah seorang Mujahid tangguh bernama Abdurrahman Al Ghafiqi.

Ia termasuk generasi tabi’in, murid sahabat mulia Abdullah bin Umar, sekaligus ia adalah guru dari putra Khalifah Umar ibn Abd Azis.

Kekalahan itu terjadi di kota Tours yang hanya berjarak 239 km dari Paris pada 10 Oktober 732 M atau 1290 tahun lalu, pada pertempuran yang disebut Battle of Tours atau dalam literatur Islam disebut Balatu asy-Syuhada.

Sejatinya, pasukan Muslimin telah berhasil membebaskan sepertiga wilayah Kerajaan Frank yang sekarang menjadi negara Prancis modern.

Salah satu jejak yang ditinggalkan ada sebuah kota yang bernama Ramatuelle di tenggara Prancis yang diambil dari bahasa Arab Rahmatullah yang sampai sekarang masih bisa disaksikan jejaknya.

Pada masa itu, Eropa masih berada dalam kegelapan. Peradaban dan kemajuan teknologi tidak sebanding dengan capaian kaum Muslimin.

Karenanya, seorang filsuf Prancis bernama Gustave Le Bon menyebutkan, Prancis seolah tertinggal berabad dibanding capaian di Andalusia.

Baca Juga: NURA Boutique by Oewi Wahyono Perkenalkan Karyanya di Paris, Fashion Show di Atas Kapal Pesiar

Kumandang Azan di Paris

View this post on Instagram

 

A post shared by Uttiek M Panji Astuti (@uttiek.herlambang)


Menurut Pew Research Study of Islam in Europe, populasi Muslim di Prancis saat ini diperkirakan 8,8 persen. Ini lebih tinggi dari perkiraan dari Institut Montaigne, dan akan menjadi yang tertinggi di Eropa.

Dari sekitar 15 juta Muslim yang saat ini tinggal di Uni Eropa, Prancis adalah rumah bagi jumlah terbesar, setara dengan sekitar sepertiga dari total populasi.

Sementara, dilansir di bbc.com Prancis memiliki sekitar lima juta penduduk keturunan Muslim. Sebanyak setengah dari populasi Muslim berusia di bawah 24 tahun. Usia produktif yang bisa membawa perubahan.

Pusat populasi Muslim utama di Prancis adalah Paris, Marseille, Lyon, dan Banlieues.

Kekalahan Muslimin pada Battle of Tours seakan “menutup” jalannya cahaya hidayah menuju wilayah yang hari ini kita kenali sebagai Inggris, Prancis, Jerman, dan sebagian Eropa lainnya.

Seandainya saja kemenangan dalam Battle of Tours itu Allah izinkan dalam genggaman, bukan tak mungkin hari ini kita mendengar kumandang azan dari Paris dan menyaksikan penduduk Oxford sedang sibuk menderas Alqur’an.[ind]

Tags: azan di pariskumandang azan di parisuttiek herlambang
Previous Post

Wajib Tahu! BPOM Rilis Daftar Kosmetik Berbahaya, Yuk Cek Disini

Next Post

Gema Majelis Taklim, 355 Peserta Padati Ruang Pola Kantor Bupati Jeneponto

Next Post
Gema Majelis Taklim, 355 Peserta Padati Ruang Pola Kantor Bupati Jeneponto

Gema Majelis Taklim, 355 Peserta Padati Ruang Pola Kantor Bupati Jeneponto

Kolaborasi Mendukung Pertumbuhan Wirausaha Melalui Program Inkubasi Usaha

Kolaborasi Mendukung Pertumbuhan Wirausaha Melalui Program Inkubasi Usaha

3 Dampak Buruk KDRT Bagi Anak-Anak Menurut BKKBN

3 Dampak Buruk KDRT Bagi Anak-Anak Menurut BKKBN

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga