ANAK yang romantis. Ya, romantis itu ternyata bukan cuma milik orang dewasa. Romantis bisa dimiliki siapa saja. Terutama karena yang terpenting adalah niatnya.
Ben berusia 5 tahun. Ben membeli bunga. Dia meminta uang kakak.
Katanya, “Uang buat beli bunga untuk Umi.”
Lalu besoknya lewat toko lagi. Lalu dia meminta uang kepadaku. Katanya untuk membeli bunga lagi.
“Buat siapa?” kataku.
“Buat Umi,” jawabnya.
Baca Juga: Ketahui Isi Hati Anak dengan Menyuruhnya Menggambar
Anak yang Romantis
Allah berfirman, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:
“Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai.
berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.” (QS. Al-Ahqaf: 15)
Kalau ada anak romantis seperti ini yang senang yaitu tukang bunga. Mestinya yang senang tukang mainan. Tentu saja, karena melihat anak kecil dengan Mamanya. Namun, ini malah yang senang justru tukang bunga.
Begitulah kids zaman now.
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia.
Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya.
Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.”
(HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al Jaami’ no. 176).
(Catatan Mam Fifi, Mei 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D.
(Founder JISc, JIBBS, JIGSC)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: