KETAHUI isi hati anak dengan menyuruhnya menggambar. Kadang, anak kecil enggak bisa menyampaikan apa yang dipikirkan, apa yang dirasakan.
Jadi, bila kita ingin tahu apa isi hatinya kita suruh dia menggambar (melukis atau mewarnai).
Waktu aku ke perbatasan Syria, dan berjumpa dengan beberapa anak-anak Syria yatim yang jadi korban perang.
Mereka menggambar rumah yang indah dengan latar belakang salju dan anak-anak berlarian di bawah pohon mapple dan yang digambarkan hanya yang indah-indah saja.
Lalu, anak yang sudah agak besar menggambar ibunya yang menyusui bayi dan ibunya berlinangan air mata.
Aku ingat pak Nana, NN (Kepala Sekolah SD di JISc), yang ikut program charity to Syria, berkata, “Kebanyakan gambar ibu dan anak, Mam!”
Baca Juga: Kamu Abangnya Anak Lelaki Kecil
Ketahui Isi Hati Anak dengan Menyuruhnya Menggambar
Ya, itulah yang teringat di benak mereka adalah; kampung halaman yang indah, ibu dan adik-adiknya, yang setelah terjadi perang tidak tahu pada ke mana dengan kampung halaman hancur tak berdaya.
Lain lagi, waktu aku ke pengungsian di Palestina, mereka menggambar kakek yang buntung kakinya, pesawat terbang, rumah yang hancur, ibu berjilbab dan anak, tentara bersenapan dan darah, tentu saja dengan air mata.
Namun, ketika berjumpa dengan anak-anak korban tsunami Aceh, mereka menggambar hitam dan hitam saja.
Hal itu adalah air laut yang menghantam daratan dan tegak berbaris dan warnanya memang hitam bukan biru laut sebagaimana yang kita tahu.
Mereka ingat ketika air laut kejam menyapa mereka. Bahkan saking traumanya ada anak yang enggak mau minum. Jadi, kalau minum ditutup dulu matanya dan minum pakai sedotan.
Kenapa aku tulis soal anak-anak dan gambar? Oh ya, karena malam ini aku sedang muroja’ah Ben (susah-susah gampang deh, Emaknya talaqi berkali-kali anaknya diam aja).
Tapi tangan Ben gerak terus menggunting dan mewarnai berbagai object dari kertas yang sudah aku gambar, dengan sesekali komat-kamit mengikuti surah asy-syarh yang aku baca berkali-kali.
Tangannya asik memilih warna rumah.
Lalu, membuatku amazing karena aku melihat banyak warna dalam satu rumah, dan dia mengatakan, “Ini rumah kita”.
Oh… berarti dia melihat keceriaan dan banyak macam-macam dalam rumah kami. Pemilihan warna menggambarkan apa yang dia rasakan dalam rumah kami. Ceria!
Dari Abi Musa r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya perumpamaan petunjuk (hidayah) dan ilmu yang dengannya aku diutus oleh Allah bagaikan hujan yang jatuh mengenai Bumi.
Di antaranya ada bumi yang subur, ia dapat menerima air kemudian menumbuhkan tumbuhan-tumbuhan dan rumput yang lebat.
Di antaranya ada Bumi yang tandus (tanah berbatu padas) yang dapat menahan air, lalu dengannya Allah memberikan manfaat kepada manusia, sehingga mereka dapat minum, menyirami, dan bercocok tanam daripadanya.
Dan (air hujan) ada yang mengenai sebagian Bumi, sesungguhnya ia tanah licin tidak dapat enahan air dan tidak dapt menumbuhkan tanaman.
Demikian itu, perumpamaan orang yang mengkaji agama Allah dan bermanfaat apa yang aku diutus dengannya, ia mengetahui dan mengajarkan (kepada orang lain) dan perumpamaan orang tidak peduli (tidak mampu mengambil manfaat apa yang aku diutus dengannya), dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya.” (HR. Muttafaq Alayh)
Alhamdulillah, ‘ala kulli hal.
Ini cuma observasi aku sebagai Emak yang melihat banyak anak di mana-mana. Aku, Emak dengan ribuan anak di hatiku. Lalu, bagaimana dengan pendapatmu?[]
(Catatan Mam Fifi, Oktober 2017)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D.
(Founder JISc, JIBBS, JIGSc)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: