ChanelMuslim.com – Akhir-akhir ini banyak banget aku menjumpai anak sombong. Bukan kategori durhaka seperti Malin Kundang yang tidak mengakui ibunya tapi ya mirip-mirip kayak gitu.
1. Sombong tidak mau dicium karena merasa lelah pulang sekolah sehingga sebagai ibu tersentak. Ke mana anak yang hangat dan selalu lari dalam pelukan ibu.
2. Sombong malu punya ibu kerudungnya terlalu lebar atau dijemput naik motor dengan helm ada stiker lambang partai. Lalu malu punya ibu gemuk tidak lincah kayak ibu temannya.
3. Sombong merasa diri hebat dan sang ibu tidak paham. Kemudian di matanya ibu nggak mengerti perkembangan zaman dan ibu dibentak karena tampak salah dan ikut campur dan kemudian salah pula.
Macam-macam alasan, aku pernah lihat seorang ibu yang manis membawa ponsel. Lalu ingin memfoto anaknya dengan susah payah. Si ibu melewati kerumunan jama’ah yang lagi duduk mau shalat Idul Adha.
Ketika ibunya memanggil anaknya, “Adinda sini tengok Mama.”
Dengan judesnya si adik melengos malah balik badan. Sementara si kakak mendengus kesal, “Apa-apaan sih Mama.”
Kasihan aku meihat sang ibu. Ketika ibunya tampak kesal anaknya malah bilang, “Aku tuh lagi nggak ingin difoto, Ma.”
Duilah… menyesal kalian memperlakukan ibu kayak gitu. Nanti kalau ibu sudah meninggal baru tahu. Dan baru-baru ini, aku terhenyak baca berita di Daily Mail tentang ada seorang gadis cantik dimutilasi di Turki dan ketika sang pembunuh yang ternyata ayahnya sendiri ditanya, “Mengapa?” Jawabnya singkat, “Anak ini sombong kepadaku dan ibunya.”
Sombong menjadi sikap anak muda milenial. Mereka merasa lebih dari orang tua sehingga bebas membentak dan membanting pintu. Bahkan memutuskan untuk nggak ikut, tak suka ditunjukkan. Bahkan di depan orang lain.
Kalimat, “Apaan sih?” atau “Biarin saja.” atau “Iya, aku tahu!”
Kalimat bentakan yang menyakitkan dengan mudah diucapkan. Sang ibu biasanya diam dan sabar. Bahkan setelahnya pun masih baik hati bertanya, “Kamu mau burger yang itu?”
Dengan masih angkuhnya si anak melengos sambil matanya tetap di ponsel, “Enggak!”
Menurutku, ini sikap yang kurang ajar. Ini bentuk durhaka kecil. Walaupun nggak sama kayak Malin Kundang tapi bisa dianggap ini sekumpulan. Habitat anak durhaka.
Ingat Nak, ridha Allah ridha orang tua. Orang tua kadang diam saja bukan karena mereka lemah tapi karena sayang pada kamu. Tahu dirilah, siapa yang besarkan kamu, biayai kamu, doakan kamu siang dan malam?
Nggak akan berkah hidup kamu bila kamu sombong apalagi sampai bentak orang tua. Bilang ‘ah’ saja nggak boleh. Apalagi bentak-bentak dengan muka ketus. Tapi yang salah siapa? Keduanya. Orang tua tegur dong dan ingatkan ‘nggak boleh kayak gitu’. Nanti jadi kebiasaan. Orang tua dibentak-bentak, dijudesin.
Muka ketus, cemberut dan melengos seakan dia princess, ibunya yang lemah seperti pembantunya. Anak kayak raja, orang tua seperti hamba sahaya. Na’udzubillah min dzalika.
Allah berfirman, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Lukman: 14)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBB