BERTEPATAN dengan bulan suci Ramadan 1443 H, Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Gayo Lues bekerja sama dengan IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) mengadakan acara Kajian Dhuha di Masjid Baitusyakirin Penampaan, kec. Blang kejeren, Ahad (10/4/2022).
Ketua Umum Salimah Gayo lues Rahmayanti Sitompul, S.Pd.I menyampaikan tujuan acara ini adalah untuk silaturahim antar muslimah, dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam menjalani ibadah puasa.
“Acara ini disusun sebagai sarana muslimah dekat dengan Al-Quran dan beribadah di bulan suci Ramadan,” jelas Rahmayanti.
Sesuai dengan tema menggapai Berkah Ramadan dengan Budaya Hidup Halal, Salimah Gayo lues mengundang Ustaz Dr. H. Andi Putra untuk menyampaikan tausiyah tentang Budaya Hidup Halal dan kaitannya dengan doa.
Kabid Dinas Syariat Islam Kabupaten Gayo lues Ustaz Dr. H. Andi Putra, Lc., M.A. menyampaikan kajian tentang Adab Berdoa, Budaya Hidup Halal dan Zakat.
“Apabila hendak berdoa, kita harus memiliki adab kepada Allah dan mengetahui sebab-sebab doa yang akan dikabulkan oleh Allah,” ujar Ustaz Andi Putra.
Baca Juga: Salimah Gayo Lues Silaturahim ke Dinas Sosial Blang Kejeren
Salimah Gayo lues Bekerja sama dengan IKADI Gelar Kajian Dhuha
Menurut Ustaz Andi Putra, ada 3 doa yang akan dikabulkan oleh Allah.
Pertama, doa orang musafir (orang yang sedang berpergian);
Kedua, doa orang yang terzalimi; dan
Ketiga, doa pemimpin yang adil.
Terkait budaya hidup halal, Ustaz Andi mengingatkan kepada peserta yang hadir agar selalu memperhatikan semua aspek kehidupan, pastikan berasal dari sumber yang halal.
“Perhatikanlah semua aspek kehidupan, mulai dari makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari, pastikan berasal dari yang halal,” tambahnya.
Jika sedikit saja ada hal yang haram masuk ke tubuh kita, tambah Ustaz Andi, doa akan ditolak Allah.
“Jika ada sedikit saja yang kita makan barang haram, doa yang kita panjatkan akan ditolak oleh Allah. Maka sejatinya, kita semua harus mengetahui tentang ilmu syariat halal dan haram,” lanjut Ustaz Andi.
Peserta dihadiri kurang lebih 60 orang, berasal dari Majelis Taklim, kaum remaja dan masyarakat sekitar.[ind/Nyak yus/Humas Media PD Salimah Gayo Lues]