ChanelMuslim.com – Pimpinan Wilayah Salimah Bali menyelenggarakan tarhib Ramadan dengan tema “Menggapai Berkah Ramadan dengan Pola Hidup Halal”, Sabtu (19/3/2022).
Kegiatan Tarhib Ramadhan tersebut dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan dihadiri oleh Pengurus PW Salimah Bali, pengurus PD Salimah dan PC Salimah yang ada di wilayah Bali.
Acara yang digelar pada sore hari tersebut mengangkat pokok bahasan tentang kehalalan makanan yang secara langsung disampaikan oleh seorang pakar kajian halal yaitu Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Bali Dr. Badrut Tamam, STP., M. Biotech.
Ketua PW Salimah Bali Titin Supartini mengatakan bahwa bulan Ramadan sebagai bulan yang mulia, yang di dalamnya penuh dengan keberkahan, sehingga acara ini diselenggarakan untuk mempersiapkan diri, keluarga dan masyarakat agar kualitas ibadah kita bisa lebih baik.
“Sesuai tema besar Salimah pada bulan Ramadan ini, Meraih Berkah Ramadhan dengan Pola Hidup Halal, maka kita harus punya komitmen yang kuat bahwa untuk mendapatkan keberkahan dari Allah, yaitu harus dimulai dengan sesuatu yang halal. Termasuk salah satunya masalah makanan, baik zat atau penyajian harus halal,” tutur Titin.
Baca Juga: PW Salimah Bali Gelar Webinar Jangan Berhenti Kala Pandemi
Salimah Bali Gelar Tarhib Ramadan dengan Tema Pola Hidup Halal
Sementara itu, Dr. Badrut Tamam, STP., M. Biotech menjelaskan mengenai pola hidup halal yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Mencakup pola keseharian, dari bangun tidur sampai tidur lagi.
“Mulai dari aspek terkecil seperti makan dan minum sampai aspek terbesar. Semua harus dibingkai dengan prinsip agama, pola hidup yang didasari oleh prinsip agama islam,” ujar Tamam.
Ia pun menyitir sebuah hadis tentang keutamaan mengonsumsi makanan halal.
“…bersihkanlah makananmu dan percayalah doamu akan diterima oleh Allah Subhanahu wa taala. Sesungguhnya jiwa Muhammad di tangan-Nya, seorang hamba yang makannya daripada sesuap benda yang haram ke dalam perutnya.
“Sesungguhnya Allah tidak akan memakbulkan doanya selama 40 hari dan setiap daging yang tumbuh daripada makanan yang haram dan riba, maka api nerakalah yang layak baginya.” (HR. Thabrani).
Di akhir pemaparan, Tamam menyampaikan bahwa siapa yang menjaga dari yang syubhat, artinya, ia menjaga kehormatan agama dan dirinya sendiri.
Sebaliknya, jika ia mendekati yang syubhat, ia akan terjatuh pada yang haram. [ind/Ghy]