Salah satu penyebab banyak startup yang melakukan PHK ratusan karyawan adalah karena penurunan user dan mengalami kesulitan pendanaan. Akhir-akhir ini, dunia maya dihebohkan dengan fenomena startup-startup terkenal yang melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya.
Kita pun bertanya-tanya apa yang terjadi. Fenomena tersebut bisa kita kenal dengan istilah Bubble Burst. Dalam kondisi ini, bisnis menjadi tidak menentu. Bisnis memang mengalami kenaikan yang cepat, tetapi mengalami penurunan yang cepat pula.
Baca Juga: Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Dorong Pemuda Membuka Lapangan Pekerjaan bagi Masyarakat
Penyebab Banyak Startup PHK Ratusan Karyawan
Penyebabnya adalah startup tersebut kalah bersaing dalam hal produk atau jasa, transaksi yang mulai banyak menggunakan manual kembali setelah dilonggarkannya aturan-aturan terkait pandemi.
Oleh sebab itu, hal ini menyebabkan banyak investor mulai enggan melakukan pendanaan karena user dari startup tersebut yang terus menurun.
Dalam channel youtubenya, Founder Ternak Uang, Raymond Chin menjelaskan bahwa kondisi tersebut mengharuskan startup melakukan Either Freeze Hiring, yaitu tidak menambah orang baru dan melakukan PHK massal.
Contohnya, seperti yang dilakukan LinkAja dan Zenius yang melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya.
Dikutip dari CNNIndonesia.com, menurut pihak Zenius, PHK dilakukan untuk beradaptasi dengan dinamisnya kondisi ekonomi yang memengaruhi industri. Zenius pun melakukan konsolidasi dan proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan startup mereka.
Menanggapi hal tersebut, Raymond mengungkapkan bahwa fenomena PHK ini tidak bisa dilihat mentah-mentah dengan langsung memandang negatif.
Alasannya karena startup-startup tersebut melakukan ini agar startupnya tidak bangkrut dan bisa terus berbisnis.
Perspektifnya, kalau startupnya bangkrut, startup itu justru harus memecat lebih banyak orang lagi dan tidak bisa merekrut siapa pun untuk bekerja. Jadi, PHK tersebut mungkin saja menjadi salah satu opsi yang terbaik menurut startup-startup itu. [Cms]