MUSYAWARAH Nasional Pengurus Besar Wanita Al Irsyad dengan tema Wanita Al Irsyad Berdaya Juang dan Berkemajuan Tanpa Batas yang diselenggarakan pada tanggal 21-23 Oktober 2025 di Jakarta telah berjalan dengan baik.
Disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Wanita Al Irsyad, Ibu Dra. Fahimah Abdulkadir Askar, bahwa acara musyawarah ini dilandasi oleh semangat persatuan, tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap nasib bangsa serta umat.
Berlandaskan nilai-nilai Islam, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan aspirasi perempuan Al Irsyad di seluruh Indonesia, kami menyadari pentingnya memberikan saran, masukan dan kritik konstruktif bagi Pemerintah dan bangsa Indonesia.
Acara Musyawarah Nasional ini diselengarakan secara berkala 5 tahun sekali, dan dihadiri oleh semua pengurus PB Wanita Al Irsyad, Pengurus Wilayah serta Pengurus Cabang.
Baca juga: PB Wanita Al Irsyad Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina
Musyawarah Nasional Wanita Al Irsyad Tahun 2025 Bertema Berdaya Juang dan Berkemajuan Tanpa Batas
Dalam Musyawarah Nasional yang disingkat menjadi MUNAS membahas 3 agenda utama yaitu
Evaluasi Pencapaian Kerja dari Pengurus Besar, Wilayah, dan Cabang.
Usulan Kebijakan dan Rekomendasi atas kegiatan atau peristiwa yang sedang berlangsung sebagai masukan untuk organisasi Wanita Al-Irsyad menjadi lebih baik dan maju.
Usulan atas Anggaran Rumah Tangga agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan yang ada.
Selain 3 agenda utama tersebut, MUNAS juga menjadi ajang leadership dan pembekalan serta Pengarahan dari Pengurus Besar, sehingga peserta MUNAS yang hadir dapat membawa bekal yang dapat diterapkan di daerahnya masing-masing.
Pembukaan acara MUNAS Wanita Al-Irsyad tahun 2025 di Tavia Heritage Hotel – Jakarta dihadiri oleh Tokoh dan Ormas-ormas Wanita, diantaranya adalah ibu Dr. dr. Siti Fadilah Supari,Sp.JP, Ibu Ny. Nannie Hadi Tjahjanto, SH : Ketua Umum Kongress Wanita Indonesia (KOWANI), Ibu Prof. Dr. Hj. Aliyah Ganies, M.Pd. Serta dalam acara Munas ini Wanita AlIrsyad memberikan penghargaan terhadap tokoh-tokoh Wanita yang telah berjasa kepada Wanita Al Irsyad.
Ibu Dra. Fahimah Askar, selaku Ketua Umum menyampaikan dalam sambutannya bahwa zaman terus berubah dengan cepat.
Kecanggihan teknologi, derasnya arus informasi, kadang menyeret perempuan ke arah yang melupakan esensi. Kemajuan sejati adalah ketika perempuan berdaya, tanpa meninggalkan nilai Ilahi.
Karenanya, Wanita Al-Irsyad harus tampil dengan karakter yang utuh, cerdas dalam berpikir, tangguh dalam berjuang, namun lembut dalam kepemimpinan dan kasih sayang. Kita tidak hanya bicara tentang perempuan berdaya, tapi perempuan yang membangun peradaban.
Sesuai dengan tema Munas kali ini, Wanita Al-Irsyad dalam kiprahnya juga peduli terhadap isu-isu terkini diantaranya :
Meminta kepada Bapak H. Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, untuk senantiasa menjaga dialog dan komunikasi politik yang terbuka, positif, dan konstruktif dengan tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, mahasiswa, kelompok sipil, maupun tokoh politik, demi terjaganya persatuan dan keutuhan bangsa.
Mendesak reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi yang lebih nyata, dengan simplifikasi regulasi, percepatan layanan publik, digitalisasi, serta integritas penegakan hukum.
Menuntut sikap tegas Pemerintah dalam pemberantasan korupsi, baik dalam sistem rekrutmen politik, jabatan publik, maupun penindakan hukumnya. Hukum harus ditegakkan dengan adil, tajam ke atas dan tidak tumpul ke bawah, demi kepercayaan rakyat terhadap negara.
Meminta Pemerintah untuk memperhatikan dampak positif maupun negatif dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bahan evaluasi dan barometer kebijakan, dengan memastikan transparansi, keberlanjutan, serta standar gizi dan halal yang terjamin.
Menegaskan agar perlindungan anak dan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dijadikan program strategi nasional sebagai fondasi stabilitas sosial bangsa.
Mendesak Pemerintah agar memberikan perhatian serius pada akses pendidikan tinggi bagi mahasiswi berprestasi dan kurang mampu, dengan memangkas hambatan birokrasi serta menjamin sistem beasiswa, subsidi, dan pembiayaan yang berkeadilan .
Meminta agar penanganan narkoba dilakukan secara komprehensif melalui pencegahan dini, penindakan tegas, dan perluasan fasilitas rehabilitasi, dengan koordinasi antar-instansi yang terpadu.
Mendesak percepatan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah, khususnya daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal), guna mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial.
Meminta agar Pemerintah memperkuat UMKM dan ekonomi perempuan, melalui akses modal, pelatihan, pemasaran, dan ekosistem digital yang inklusif.
Menekankan peningkatan program kesehatan ibu, bayi, dan anak, termasuk pelayanan antenatal komprehensif, imunisasi, gizi, serta pencegahan stunting.
Mendorong penguatan ketahanan pangan dan energi melalui swasembada pangan lokal, pertanian berkelanjutan, dan percepatan penggunaan energi terbarukan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Menekankan pentingnya perlindungan lingkungan hidup dalam agenda pembangunan nasional, termasuk mitigasi krisis iklim, demi keberlanjutan generasi mendatang.
Menyerukan agar Pemerintah Republik Indonesia konsisten memperjuangkan rakyat Palestina, menolak segala bentuk pengakuan terhadap Israel, serta memperkuat diplomasi internasional demi penghentian genosida di Gaza, sesuai amanat konstitusi dan nilai kemanusiaan, juga selain tetap konsisten membantu penanganan kelaparan dan kesehatan juga di harapkan dapat membantu proses pembangunan infrastruktur dan tempat tinggal yang memadai di daerah Gaza.
Meminta agar diplomasi Indonesia di forum internasional memperkuat solidaritas dunia Islam dan negara-negara Selatan (Global South) dalam isu keadilan global, kemerdekaan bangsa, dan pengentasan kemiskinan dunia.
Mendorong keterlibatan aktif Indonesia dalam kerja sama internasional penanganan perubahan iklim, krisis energi, dan ketahanan pangan global, dengan tetap menjaga kedaulatan nasional.
Rekomendasi ini merupakan aspirasi strategis PB Wanita Al-Irsyad sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial-keagamaan dalam membangun bangsa yang adil, berdaulat, dan bermartabat, sekaligus menegaskan posisi Indonesia di kancah internasional sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan global. [Din]