MOTIVASI untuk kamu yang berputus asa dalam membela Al-Aqsa bisa kita dapatkan dari Al-Qur`an. Sejak dahulu, Allah sudah banyak memberi contoh tentang kekalahan atau kesusahan yang dirasakan para nabi dan sahabat dalam waktu yang lama.
Namun, ketika pertolongan Allah itu datang, tidak ada yang bisa mencegahnya. Oleh sebab itu, Imam Yakhsyallah Mansur, seorang ulama yang banyak menulis tentang Palestina mengajak orang-orang untuk tetap beramal.
Baca Juga: Al-Aqsa Memanggil Kita
Motivasi untuk Kamu yang Berputus Asa dalam Membela Al-Aqsa
Dalam acara “Penutupan Bulan Solidaritas Palestina” yang diselenggarakan oleh Aqsa Working Group, Rabu (30/11/2022) di Masjid Agung Al-Azhar Jakarta, Kiai Yakhsyallah menyampaikan bahwa yang dinilai oleh Allah adalah amal, bukan hasil.
“Seperti halnya ketika Perang Uhud. Saat iti, kaum Muslimin kalah. Namun, Allah mengatakan jangan pernah bersedih, jangan merasa lemah, kalian pasti menang selama bertakwa dan beriman kepada Allah,” ujar Imam Yakshallah di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta.
Contoh lainnya adalah ketika Rasulullah tidak menerima wahyu sampai 50 hari lamanya. Hal tersebut membuat orang-orang Kafir mengejek Rasulullah dengan menganggap Allah meninggalkan Rasul.
Namun, setelah itu, Allah menurunkan surat Ad-Dhuha untuk menghilangkan kesedihan Rasulullah.
Dua peristiwa di atas merupakan sedikit dari banyak contoh lainnya. Ketika sedang merasa terpuruk, kalah, sedih, dan sebagainya, tetap yakinlah Allah pasti segera memberi pertolongan.
Begitu juga ketika membela Al-Aqsa. Memang, semua terasa berat dan masalah justru terus-terusan datang silih berganti. Seolah-olah, Israel makin kuat dan terasa tidak mungkin untuk membebaskan Al-Aqsa.
Akan tetapi, Imam Yakhsyallah Mansur meyakinkan bahwa suatu saat pasti akan ada cahaya terang benderang.
Imam memberikan tiga kunci keberhasilan membebaskan Al-Aqsa.
Pertama, harus bersama-sama atau berjemaah. Dalam membebaskan Al-Aqsa, tidak bisa dilakukan sendiri. Umat Islam harus merapatkan barisan agar bisa bersama membebaskan Al-Aqsa.
Kedua, saling menghargai jasa orang lain. Jangan sampai mengecilkan orang lain. Setiap individu punya kontribusinya masing-masing. Jadi, jangan sedikit pun meremehkan dan merasa hanya kontribusi diri sendiri yang paling besar.
Ketiga, jangan merasa diri paling baik. Jangan merasa paling bijaksana. Membebaskan Al-Aqsa harus dilakukan oleh semua orang.
Dari semua kalangan. Jadi, tidak ada yang boleh merasa paling baik sendiri.
Guna membangkitkan semangat, Imam Yakshallah juga memberikan pantun.
“Berkumpul di aula Buya Hamka. Berbicara tentang Al-Aqsa dan Palestina bersama teman.
Yakinlah Al-Aqsa dan Palestina akan kembali kepada kita selama kita beriman,” ujarnya diiring tepuk tangan penonton yang hadir dalam acara BSP 2022 tersebut.
[Cms]