KANTOR Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra kembali menggelar kegiatan Ambassador Goes to Campus. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi bidang pendidikan tinggi antara kampus-kampus di Australia dan Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, Duta Besar (Dubes) RI untuk Australia Merangkap Republik Vanuatu, Siswo Pramono, mengunjungi universitas, memberikan informasi terbaru mengenai Indonesia, termasuk peluang kerja sama Indonesia-Australia, khususnya di bidang pendidikan dan penelitian.
Ambassador Goes to Campus yang berlangsung pada hari Senin, (6/5), diselenggarakan di University of New England (UNE) yang berlokasi di kota Armidale, negara bagian New South Wales, Australia.
Baca Juga: Kemendikbudristek Gelar Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi
Kemendikbudristek Tingkatkan Kolaborasi Bidang Pendidikan Tinggi Berkelanjutan di UNE Australia
Kegiatan diisi dengan pertemuan Perwakilan RI di Canberra dengan pimpinan UNE, memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa dan dosen UNE, dan dilanjutkan dengan mengunjungi fasilitas kampus UNE.
Adapun tema kuliah umum yang disampaikan oleh Dubes RI adalah “Updating Indonesia-Australia Relationship”. Dalam paparannya Dubes Siswo menyampaikan perkembangan terakhir hubungan antara Indonesia dan Australia yang disebutnya semakin hangat.
Dalam bidang pendidikan dan penelitian, diungkapkan bahwa saat ini sudah ada tiga universitas di Australia yang membuka kampus di Indonesia, dan satu universitas yang sedang dalam proses perizinan membuka kampus di Kalimantan.
Pada kesempatan tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, mengatakan bahwa saat ini terdapat banyak peluang bagi mahasiswa Australia untuk kuliah di Indonesia.
“Kita memiliki beasiswa Dharmasiswa untuk belajar bahasa dan budaya selama setahun, ada juga beasiswa master dan doktoral yang ditawarkan oleh banyak kampus di Indonesia.
Selain itu, mahasiswa Australia juga bisa belajar di Indonesia sampai maksimal 18 bulan atau tiga semester dengan beasiswa New Colombo Plan,” urai Najib.
Najib juga menambahkan kegiatan Ambassador Goes to Campus ini secara rutin digelar oleh kantor Atdikbud KBRI Canberra. Pada tahun 2024 ini, Dubes RI sudah berkunjung ke lima kampus di Australia.
Najib berharap kegiatan ini bisa berdampak pada meningkatnya kerjasama antara Indonesia dan Australia, khususnya di bidang pendidikan dan penelitian.
Lebih lanjut Najib menjelaskan jika sejak dua tahun lalu dirinya bersama Dubes RI mulai keliling universitas Australia, menggelar Ambassador Goes to Campus dengan tujuan mengenalkan universitas di Indonesia.
“Ambassador Goes to Campus juga dimaksudkan untuk menyampaikan informasi terbaru mengenai hubungan Indonesia dan Australia dan puncaknya mendorong kerja sama antar universitas di Indonesia dan Australia,” ungkap Najib.
Senada dengan itu, Dubes Siswo mengatakan, dengan beroperasinya kampus-kampus Australia di Indonesia, tentu akan semakin meningkatkan mobiltas dan hubungan antarwarga. “Australia bisa mengirim mahasiswanya ke Indonesia untuk berkuliah di kampus Australia yang ada di Indonesia.
Secara akademik tentu standarnya sama dengan kampus pusatnya di Australia, namun dengan belajar di Indonesia maka mahasiswa Australia akan mengenal Indonesia lebih dekat, baik dari konteks sosial, budaya, maupun ekonomi,” imbuhnya.
Sementara itu, Dekan Faculty of Humanities, Arts, Social Sciences and Education UNE, Jane Edwards, menyambut gembira kedatangan Dubes RI ke kampusnya. Dia menyebut bahwa UNE memiliki kedekatan dengan Indonesia, dan saat ini UNE adalah salah satu universitas di negara bagian New South Wales yang memiliki program studi Indonesia yang kuat.
“Kami memberikan apresiasi yang tinggi pada kedatangan Dubes RI. Mungkin ini Dubes RI yang pertama yang berkunjung ke UNE. Tentu kami berharap bisa lebih meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Karena kami yakin banyak universitas di Indonesia yang memiliki kualitas pendidikan dan penelitian yang tinggi.
Kami juga berterima kasih karena kedatangan Dubes RI dapat meningkatkan motivasi kami dalam pengembangan studi Indonesia di UNE,” pungkas Jane.
Sumber: Kemendikbudristek