KONSER Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan komunitas budaya Titimangsa menggelar konser musikal bertajuk Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional 2024 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. (Kamis, 25/04/2024)
Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan (DWP), Franka Makarim, menyampaikan dukungan dan rasa bangga dapat menyaksikan keindahan kolaborasi yang terjalin antara pegiat budaya dan pelajar Indonesia di bidang musik melalui sebuah pertunjukan konser musikal.
Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Pranikah dari Orangtua
Kemendikbudristek Gelar Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi
“Sangat penting untuk mendukung dan mendorong generasi muda di Indonesia agar lebih merdeka berbudaya melalui kesenian karena hal ini dapat membentuk karakter bangsa yang kreatif, inovatif, dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Komitmen dukungan ini juga diberikan dari kami di OASE Kabinet Indonesia Maju dan Dharma Wanita Persatuan yang turut hadir malam ini,” ujar Franka dikutip dari laman Kemendibudristek.
Franka berharap, melalui konser musikal “Memeluk Mimpi-Mimpi” dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus memeluk dan meraih mimpi mereka di bidang seni dan budaya atau industri kreatif.
“Industri kreatif masih menjanjikan dan generasi muda Indonesia memiliki tugas untuk mampu memanfaatkan potensi kekayaan budaya Indonesia dengan inovasi teknologi sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang lebih bernilai,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, salah satu pemain musik dalam konser, Gracia Prapaskah Dioni, mengatakan bahwa istilah memeluk mimpi-mimpi bagi remaja seusianya merupakan sebuah proses mencari jatidiri di dalam dunia sosial maupun pendidikan. Baginya, kemerdekaan berekspresi juga menjadi bagian penting dalam proses mengarungi perjalanan meraih mimpi.
“Sebagai generasi muda kita bebas untuk menentukan mimpi dan cita-cita. Untuk itu, melalui konser ini kami berpesan untuk jangan pernah menyerah meraih mimpi, teruslah berproses dengan kehidupan dan cerita yang dijalani, sehingga proses itu akan menjadi sebuah perjalanan hidup yang tidak pernah terlupakan,” pungkasnya.
Kesan baik akan pertunjukan konser ini turut dirasakan oleh Mutiara Anastasya Dowek, seorang mahasiswa asal Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Menurutnya, sebagai orang timur yang terkadang terbatas dari fasilitas dan finansial, ia pernah memupuskan mimpinya untuk melanjutkan studi. Konser ini mampu merefleksikan diri dan menjadi inspirasinya bahwa setiap orang berhak untuk bermimpi serta mewujudkannya melalui bidang kesenian
“Bagi saya seni itu bukan hanya terkait dengan identitas secara pribadi, tapi juga secara komunal ketika kita mampu untuk menunjukkan mimpi ataupun ciri khas kita. Identitas kita dapat terbentuk melalui seni, dan itu adalah hal yang luar biasa serta tidak semua orang mampu melakukannya,” ucap Mutiara.
Mutiara berharap, untuk saudara saudari yang berasal dari Timur yang merasa bahwa dirinya kurang percaya diri, kurang pantas, ingatlah bahwa siapapun di muka bumi ini berhak bermimpi karena kita juga punya kemerdekaan untuk bermimpi.
Selain itu, kesan baik lainnya juga dirasakan oleh Devano Feiray, siswa kelas 12 SMK Negeri 1 Jakarta. Konser ini menjadi kali pertamanya menonton sebuah konser orkestra. Baginya, konser “Memeluk Mimpi-Mimpi” telah menyuguhkan tontonan yang sangat menarik dan inspiratif.
“Nuansa musik dan akting para pemain sangat terasa kualitasnya. Selain itu, pesan moral yang bisa ditangkap adalah jangan pernah takut untuk mengejar mimpi, semakin besar sebuah mimpi, semakin besar juga badai yang akan dilalui. Kejar mimpimu setinggi-tingginya dan selalu andalkan Tuhan dalam setiap tantangan,” ucap Devano.
“Seperti kata pemain dalam konser, kadang kita bermimpi tetapi dibiarkan saja mimpi itu, seperti bunga-bunga yang akhirnya layu dan kita melupakan mimpi-mimpi itu.
Karena sebetulnya, banyak sekali generasi muda yang memiliki kreativitas di luar batas, artinya anak muda ini perlu wadah seperti Gerakan Merdeka Belajar. Dengan hal itu, kreativitas tidak akan terbentur hal yang membatasi kita untuk mengembangkan kreativitas yang dimiliki,” tutup Moza.
Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai merupakan kerja kolaborasi dari murid dan guru SMKN 2 Kasihan bersama dengan seniman-seniman besar Tanah Air.
Menampilkan suguhan lagu-lagu klasik yang menjadi andalan dan juga lagu-lagu populer dalam dan luar negeri yang menyenangkan untuk dinyanyikan bersama. Lagu-lagu yang ditampilkan ditafsir ulang menjadi adegan yang diperankan oleh actor dan aktris Indonesia.
Senada dengan Mutiara dan Devano, pertunjukan konser “Memeluk Mimpi-Mimpi” sangat spektakuler dan melebihi ekspektasi Moza Irvanka, Duta Bahasa DKI Jakarta 2021.
Menurutnya, konser ini bukan hanya konser musik biasa, namun juga memuat pesan yang membuat dirinya sebagai generasi muda kembali bersemangat untuk membangun mimpi-mimpi.
[Ln]