ChanelMuslim.com – New Normal atau Normal Baru bukan berarti bebas melakukan kegiatan seperti sebelum pandemi COVID-19. Psikolog Hayati Rahmah, M.Psi mengatakan bahwa masyarakat harus tetap aware, juga menerima bahwa banyak kondisi berubah akibat covid-19.
“Jangan karena sudah dilonggarkan, jadi merasa aman ke mana-mana, menganggap enggak perlu pakai masker, cuci tangan. Kondisi ini banyak kita lihat akhir-akhir ini, dan faktanya angka positif covid-19 meningkat drastis pula,” ujar Rahmah kepada ChanelMuslim.com, Jumat (12/6).
New normal, tambah Rahmah, dapat dikatakan kita mengadaptasi hal-hal baru akibat pandemi ini, di dalam kehidupan kita.
“Dan secara bertahap menerapkan kebiasaan-kebiasaan tersebut sebagai rutinitas kita, misal protokol kesehatan jangan diabaikan. Jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan, hindari kerumunan dan lain-lain,” tambah Psikolog yang praktik di Klinik Citta Bangsa Cibubur itu.
Kini, Indonesia berada pada posisi ke-31 dunia dengan kasus positif Covid 36.405 (Worldometer, Jumat 12/6). Dengan catatan, terdapat 1.111 kasus positif baru per hari.
“Faktanya covid-19 masih ada dan belum selesai, khususnya di Indonesia ya. Juga belum ada obat/vaksin yang dapat menyelesaikan pandemi ini,” kata Rahmah.
Lalu, bagaimana masyarakat menyikapi Normal Baru ini?
“Mulai jalani aktivitas dengan adaptasi terhadap New normal. Misalnya kita biasa
kan protokol kesehatan di mana pun, di rumah, di kantor, di jalan. Sekarang juga banyak pemanfaatan teknologi, misal belajar, setor tugas sekolah, rapat kerja via online conference. Nah kita harus bersedia adaptasi dengan situasi itu. Belajar dan cari tahu bagaimana kita tetap bisa beraktivitas dengan baik di masa new normal,” tandas Ibu dari dua anak tersebut.
Rahmah juga menganjurkan agar ada ide dan inovasi terkait bagaimana masyarakat kelak akan dapat bertahan di situasi ini, karena mungkin saja ke depan akan ada kondisi-kondisi yang menuntut perubahan.
“Buat yang punya usaha, bagaimana supaya produk bisa diakses lebih luas lewat media online, bagaimana melihat peluang yang ada di sekitar. Keterampilan apa yang harus fimiliki karena perubahan di New normal ini? Karena kalau kita tidak mau berubah, maka bisa jadi akan tertinggal dan kurang adaptif,” tutupnya.[ind]