ChanelMuslim.com – Memilih program hamil yang tepat bagi suami istri, apalagi yang baru menikah, tentu merupakan momen yang sangat penting. Hadirnya buah hati akan menambah keceriaan dan kebahagiaan rumah tangga.
Menurut dr. Reni Junita, SpOG, sebelum memilih program hamil, alangkah lebih baik jika pasangan suami istri memeriksakan kondisinya masing-masing, baik dari pihak suami, maupun istri.
“Akan lebih jika keduanya sama-sama diperiksa karena laki-laki juga mempunyai peluang 35-50 persen menyebabkan infertility,” jelas dr. Reni Junita yang merupakan spesialis Obstetri dan Ginekologi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, Kamis (16/9) dalam Kulwaf Salman.
Kondisi kemandulan bukan hanya dari faktor istri, tapi juga dari pihak suami. Problematika suami antara lain: investigasi faktor pria, jumlah sperma, atau kelainan urogenital kongenital.
“Banyak kasus sperma kurang tapi tetap bisa melakukan program hamil. Bisa dilakukan metode untuk meningkatkan sperma dan program bayi tabung,” tambah dokter kelahiran Jakarta, 27 Juni 1982 itu.
Sementara itu, dari pihak istri, ada empat hal penting yang mempengaruhi kesuburan istri, yaitu: gangguan ovulasi, kerusakan tuba, endometriosis, dan gangguan uterus.
Jika ada keluhan pada salah satu dari empat hal tersebut, istri direkomendasikan untuk berobat atau dilakukan tindakan, misalnya pemeriksaan HSG atau histerosalfingografi.
Lalu, setelah dipastikan kondisi keduanya sehat, dokter akan menyarankan untuk mengambil program hamil sesuai kondisi pasien.
Baca Juga: Ibu Hamil Butuh Hidrasi yang Cukup
Macam-macam Program Hamil
Program alami
Tahapan program ini dimulai dari cek kesehatan, kondisi rahim, cadangan telur, cek HSG, kondisi tuba, dan ovarium.
dr. Reni mengatakan, pada umumnya, semakin muda umur istri, kondisi rahim semakin baik.
“Semakin muda, umumnya semakin baik. Jika ondisi rahim baik, cek HSG kondisi tuba, lalu mulai lakukan program alami,” jelas dr. Reni.
Program ini dilakukan dengan menjadwalkan ovulasi dan meningkatkan sel telur lebih banyak.
“Dengan hiperstimulasi, yaitu menstimulasi sel telur dengan bangkit lebih banyak diharapkan akan banyak sel sperma yang membuahi,” katanya.
Inseminasi
Yaitu proses penghantaran sperma lebih dekat ke saluran tuba. Caranya dengan memasukkan pipet kecil berisi sperma, diantarkan ke rahim.
Peluang kehamilan dengan melakukan program ini yaitu 10-15 persen.
Bayi tabung (IVF)
Jika suami istri sudah menjalani inseminasi 2-3 kali tapi belum juga berhasil, disarankan untuk melakukan program bayi tabung.
Sahabat Muslim, sebagai seorang Muslim, dr. Reni berpesan, ikhtiar menjalani kehamilan bagaikan anak tangga, kadang naik kadang turun. Oleh karena itu, pasangan juga sebaiknya terus semangat dan berdoa kepada Allah subhanahu wa taala.
“Ketika Allah berkehendak tidak hamil ya, tidak akan hamil, begitu sebaliknya. Karenanya, terus berusaha dan jangan lupa untuk berdoa sebagaimana doa nabi terdahulu, dan banyak bersedekah,” tuturnya.
Ada dua doa yang diajarkan oleh Nabi Zakaria dan Nabi Ibrahim saat meminta keturunan yaitu sebagai berikut.
Robbi habli min ladunka dzuriyatan thoyyibatan innaka samiud dua
Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah aku keturunan yang baik, Engkaulah yang Maha Mendengarkan doa.”
Kemudian doa Nabi ibrahim
Robbi habli minash shalihin
Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang shaleh.”
Semoga keluarga Sahabat ChanelMuslim dianugerahi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Aamin.[ind]