ChanelMuslim.com – Hipospadia adalah suatu kelainan kelamin yang menyebabkan letak lubang kencing (utera) pada laki-laki berada di bagian bawah penis, bukan di ujungnya. Selain itu, kulup hanya menutupi bagian atas kepala penis dan bentuk penis melengkung ke bawah.
Baca Juga: Hukum Merekayasa Jenis Kelamin Calon Anak
Hipospadia pada Kelamin Laki-laki Disebabkan Berbagai Faktor
Kondisi ini bisa saja disebabkan oleh berbagai faktor.
Kepala Departemen Urologi RSCM Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU(K) mengatakan bahwa penyebab hipospadia bisa terjadi karena adanya gangguan perkembangan alat kelamin bayi saat usia kandungan memasuki trimester 1 dan 2.
Selain itu, hipospadia bisa juga disebabkan terjadi karena faktor kromosom seks, organ genitalia, hormon, dan reseptornya.
“Gangguan di salah satu atau lebih dari faktor yang terlibat tersebut akan berakibat gangguan dalam perkembangan genitalia anak,” kata Irfan seperti yang dilansir dari health.detik.com pada Rabu, (10/3/2021).
Genitalia adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan alat kelamin.
Dilansir dari alodokter.com, ada beberapa faktor seorang pria mengidap hipospadia dan semua faktor tersebut dialami oleh sang ibu ketika sedang mengandung.
Faktornya adalah seorang ibu yang masih mengandung pada saat berusia 35 tahun ke atas, menderita obesitas dan diabetes saat hamil, menjalani terapi hormon untuk merangsang kehamilan, dan terpapar asap rokok atau pestisida saat hamil.
Baca Juga: Tips Pemeriksaan Kehamilan selama Pandemi
Selain karena faktor di atas, faktor keturunan dan anak yang terlahir secara prematur juga meningkatkan risiko seseorang mengalami hipospadia.
Pergantian Status Jenis Kelamin
Kelainan hipospadia ini banyak diperbincangkan oleh masyarakat karena imbas dari viralnya seorang mantan atlet voli wanita dari Indonesia, Aprilia Manganang.
Dirinya dinyatakan berkelamin laki-laki setelah melakukan pemeriksaan medis di TNI AD.
Setelah itu, banyak yang mempertanyakan bagaimana dengan prestasi-prestasi yang telah diraih olehnya saat bermain untuk Indonesia.
Dilansir dari kompas.com pada Rabu, (10/3/2021), medali-medali yang telah didapatkan Aprillia seharusnya tidak perlu dianulir atau ditarik kembali. Alasan penarikan medali itu karena saat kompetisi berlangsung, Aprillia dinyatakan berjenis kelamin perempuan.
“Terkait medali, nantinya akan menjadi kewenangan SEAGF. Namun, menurut kami, seharusnya Aprilia sudah mendapatkan pengakuan teknis pada saat technical meeting sebelum event berlangsung,” kata Ferry.[ind/Camus]