ChanelMuslim.com – Hukum Merekayasa Jenis Kelamin Calon Anak, oleh: Ustazah Nurhamidah, M.A.
Bismillahirrohmanirrohim. Saya mempunyai keluarga dengan 2 anak putri. Yang pertama usia 7 tahun dan yang kedua usia 5 tahun. Saya ingin mempunyai anak lelaki. Salah satu ikhtiar yang ingin dilakukan adalah bayi tabung/fertilisasi in vitro (IVF).
Dengan cara tersebut akan dipilih sperma dengan materi genetik laki-laki suami dengan sel telur istri lalu setelah ada pembuahan dimasukkan ke rahim istri.
Baca Juga: Merekayasa Pernikahan Agar Bisa Menikah lagi dengan Mantan Istri
Hukum Merekayasa Jenis Kelamin Calon Anak
Konsensus etik kedokteran melarang pemilihan jenis kelamin pada anak pertama dengan cara IVF namun tidak untuk anak kedua dan selanjutnya.
Pertanyaannya, bagaimana pandangan fikih/syariat terhadap keadaan tersebut? Apa dasar/dalilnya? Terima kasih atas masukan dan arahannya.
Jika membutuhkan waktu untuk mengumpulkan bahan, tidak apa-apa saya tunggu. Jazakumullah khair katsiroo. Mohon ijin menambahkan info yang terlupa. Kami sudah mencoba ikhtiar secara alamiah untuk mendapatkan anak lelaki saat rencana hamil anak kedua, Alhamdulillah diberikan amanah untuk mendapat anak perempuan juga saat itu.
Wassalamualaikum wr wb.
Jawaban:
Dalam hal ini ada beberapa yang ingin kami sampaikan.
1. Ada atau tidak adanya anak, bahkan jenis kelamin anak adalah hak preogratif Allah swt. Qs 42: 49-50
{لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (50) }
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.
2. Adapun ikhtiar untuk mendapatkan jenis kelamin dengan berbagai penemuan ilmiah silakan saja, karena Islam mendukung perkembangan ilmu dan teknologi. Hanya saja ketika gagal harus menerima dengan sabar. Dan ketika berhasil tidak menganggap keberhasilan jasa pengetahuan. Semua ini adalah ujian menjadi manusia bersyukur atau kufur.[ind]
Sumber:
Syariah Consulting Center