ChanelMuslim.com – Cek makanan beracun ini bisa jadi ada di dapurmu. Beberapa makanan beracun ini bisa jadi tidak kita perhatikan karena tak terlihat bahaya dan juga seringkali menjadi santapan kita sehari-hari.
Baru-baru ini, ada berita yang menyebutkan seorang anak 4 tahun meninggal usai mengonsumsi kentang goreng. Kentang yang diolah oleh sang ibu ternyata sudah bertunas dan kentang bertunas disebut memiliki kandungan racun yang belum tentu bisa diantisipasi oleh tubuh sang anak.
Melihat kasus tersebut, ada baiknya kita mengecek beberapa stok sayur dan buah dalam lemari es kita.
Pasalnya, beberapa kondisi tertentu membuat makanan berubah menjadi sumber petaka bagi tubuh karena mengandung zat yang berbahaya.
Senyawa beracun dalam makanan dapat berasal dari senyawa alami, sintetis, mikroba, serta residu pencemaran.
Dikutip dari Hipwee Tips, kandungan senyawa beracun alami bisa jadi ada pada makanan sehari-hari yang biasa kita makan. Jika senyawa beracun ini masuk ke dalam tubuh, maka terjadilah yang namanya keracunan makanan.
Gejala yang timbul bisa berupa terganggunya sistem pencernaan, seperti mual, muntah, dan nyeri perut hebat.
Baca Juga: Nasihat Beracun
Cek Makanan Beracun Ini Bisa Jadi ada di Dapurmu
Berikut adalah beberapa makanan beracun yang berbahaya dan perlu kamu waspadai konsumsinya.
Singkong Mentah
Mengandung racun linamarin dan lotaustralin, yang keduanya termasuk golongan glikosida sianogenik. Racun ini akan berubah menjadi sianida saat dikonsumsi
Gejala keracunan:
Kesulitan bernapas, mual, muntah, diare, pusing, lemas, kejang, detak jantung nggak teratur, pada kasus yang berat dapat menyebabkan kematian karena kesulitan bernapas.
Cara aman mengonsumsinya:
Singkong yang beracun ditandai dengan rasa pahit dan berbau langu. Kupas bersih dan cuci singkong, potong-potong lalu rendam dalam air hangat selama beberapa hari, lalu masak hingga matang sempurna.
Jenis singkong manis yang biasa dijual di pasaran hanya memerlukan pengupasan dan pemasakan untuk mengurangi kadar sianida ke tingkat non toksik.
Biji Apel
Mengandung zat amygdalin yang akan melepaskan sianida saat berinteraksi dengan enzim pencernaan
Gejala keracunan:
Sakit perut, muntah, keringat berlebihan, sulit bernapas, detak jantung tidak teratur.
Cara aman mengonsumsinya:
Dosis kecil sianida dapat dinetralisasi oleh enzim pada tubuh, namun jika dosisnya lebih besar maka dapat membahayakan.
Jika dihitung, untuk mencapai dosis sianida 1-2 miligram setiap kilogram berat badan yang membahayakan, dibutuhkan sekitar 200 biji apel.
Jadi, disarankan untuk menghindari mengonsumsi biji apel untuk mencegah risikonya.
Selain apel, racun yang sama juga terdapat dalam biji buah aprikot, pir, plum, ceri, dan peach. Lebih berhati-hati, ya, Sahabat Muslim.
Kentang Bertunas
Racun alami yang dikandung kentang termasuk dalam golongan glikoalkaloid dengan dua macam racun utama yaitu solanin dan chaconine.
Gejala keracunan:
Biasanya muncul 8-12 jam setelah makan kentang, terjadi sensasi terbakar di mulut, sakit perut, mual, muntah, diare, sesak napas, gangguan detak jantung dan sakit kepala.
Cara aman mengonsumsinya:
Kentang yang terdapat lapisan berwarna hijau pada kulitnya, kentang yang bertunas, yang berasa pahit, dan banyak mata, bisa menjadi makanan yang beracun.
Jika terpaksa mengolahnya, kupas kentang sedikit tebal, rendam dalam larutan air yang dicampur dengan garam sebelum diolah. Usahakan untuk menyimpan kentang di tempat yang sejuk, kering dan gelap.
Hindari menyimpan kentang di tempat yang terkena sinar matahari atau cahaya karena dapat menyebabkan pembentukan solanin.
Bayam
Mengandung asam oksalat yang dapat mengikat kalsium yang akan mengiritasi lambung dan membentuk batu ginjal.
Gejala keracunan:
Gangguan pencernaan, kram perut, muntah-muntah, gangguan peredaran darah, pecahnya pembuluh darah, dan kematian pada kasus yang berat.
Cara aman mengonsumsinya:
Masak bayam dalam air hingga mendidih lalu buang air rebusannya dan menggantinya dengan yang baru (untuk masakan sayur) guna mengurangi kadar asam oksalatnya. Konsumsi secukupnya saja, jangan berlebihan.
Tomat
Mengandung atropin atau solanin yang termasuk ke dalam golongan glikoalkaloid. Racun ini lebih banyak terdapat pada tomat yang masih hijau dan masih belum begitu matang.
Gejala keracunan:
Letih, pendarahan pada sistem pencernaan, menggigil, sakit kepala atau migrain, kelumpuhan, dan yang paling parah adalah kematian.
Cara aman mengonsumsinya:
Sebaiknya hindari mengonsumsi tomat hijau dan jangan pernah mengonsumsi daun dan batang tanaman tomat.
Racun dalam tomat bisa dihilangkan dengan cara memasaknya hingga benar-benar matang dan siap untuk disantap. Racun ini menyebabkan tomat hijau berasa pahit saat dikonsumsi.
Kacang Merah
Mengandung fitohemaglutinin yang tergolong racun lektin. Terutama terdapat pada kacang merah yang masih mentah atau yang dimasak kurang sempurna
Gejala keracunan:
Mual, muntah, dan nyeri perut yang diikuti oleh diare. Biasanya gejala keracunan akan pulih tanpa pengobatan setelah setelah 4-5 hari.
Cara aman mengonsumsinya:
Sebaiknya kacang merah mentah direndam dalam air bersih selama minimal 5 jam, lalu direbus dalam air sampai mendidih selama 10 menit, diamkan selama 45-60 menit hingga teksturnya lembut.
Biji Jengkol
Di dalam biji jengkol terkandung asam jengkolat. Berbeda dengan petai cina yang mengandung mimosin, yaitu sejenis racun yang dapat menjadikan rambut rontok karena retrogresisi di dalam sel-sel partikel rambut.
Gejala keracunan:
Mual dan susah buang air kecil karena tersumbatnya saluran kencing.
Cara aman mengonsumsinya:
Racun jengkol dapat dikurangi dengan cara perebusan, perendaman dengan air, atau membuang bijinya karena kandungan racun terbesar ada pada bagian ini. Jangan makan jengkol dalam keadaan mentah. Begitupun dengan petai cina.
Seledri
Mengandung psoralen dari golongan kumarin yang jika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan sensitivitas pada kulit jika terkena sinar matahari.
Gejala keracunan:
Kulit menjadi kering dan mudah terbakar oleh sinar matahari yang dapat menyebabkan efek jangka panjang dari kanker kulit.
Cara aman mengonsumsinya:
Hindari makan terlalu banyak seledri mentah. Agar lebih aman, sebaiknya seledri dimasak sebelum dikonsumsi karena psoralen dapat terurai melalui proses memasak.
Baca Juga: Waspada, Susu Kemasan Beracun, Anak di Bandung Menjadi Korban
Nah, kandungan racun yang terdapat dalam makanan-makanan di atas umumnya nggak akan berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis kecil.
Meski begitu, sebaiknya lebih waspada dan hati-hati dalam memilih, mengolah, dan menyimpan bahan makanan.
Ketahui makanan yang beracun dan lakukan proses memasak hingga tuntas untuk mencegah keracunan. Semoga bermanfaat, ya, Sahabat Muslim.[ind]