ChanelMuslim.com – Mengetahui amalan baik apa untuk menyambut Ramadan akan membuat kita memaksimalkannya. Tidak terasa, Ramadan tinggal menghitung hari lagi. Jadi, sebelum Ramadan benar-benar datang, mari kita lakukan amalan berikut.
Baca Juga: Doa dan Amalan yang Banyak Dilakukan Para Salaf Jelang Ramadan
Amalan Baik untuk Menyambut Ramadan
As-Syeikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdillah bin Baz pernah ditanya:
“Apakah ada amalan-amalan khusus yang disyariatkan untuk menyambut bulan Ramadan?”
Syeikh –rahimahullah– menjawab:
“Aku tidak mengetahui ada amalan tertentu untuk menyambut bulan Ramadan selain seorang Muslim menyambutnya dengan bergembira, senang dan penuh suka cita, serta bersyukur kepada Allah karena sudah berjumpa kembali dengan bulan Ramadan.
Semoga Allah memberi taufik dan menjadikan kita termasuk orang yang menghidupkan Ramadan dengan berlomba-lomba dalam melakukan amalan shalih.”
Beliau berkata lagi bahwa, “Disyariatkan bagi seorang Muslim untuk menyambut bulan Ramadan yang mulia dengan melakukan taubat nashuhah (taubat yang sesungguhnya), mempersiapkan diri dalam puasa dan menghidupkan bulan tersebut dengan niat yang tulus dan tekad yang murni.”
Taubat nasuha harus diupayakan sebelum memasuki bulan suci Ramadan, agar saat memasuki bulan mulia itu dosa telah diampunkan.
Mengapa demikian, sebab dosa adalah penghalang untuk mendapatkan kebaikan yang lebih besar lagi. Tidaklah kita terhalang untuk melakukan ketaatan-ketaatan yang biasa kita lakukan dengan tekun sepanjang siang dan malam, melainkan karena efek dari kemaksiatan yang kita lakukan.
Dosa dan maksiat seringkali melemahkan jalan seseorang menuju Allah, bahkan bisa memutuskan tali hubungan seseorang dengan aliran-aliran kebaikan yang selama ini dianugerahkan oleh-Nya.
Bahkan dosa dan kemaksiatan dapat menjadi faktor keburukan yang dapat membuat semua perkara menjadi susah.
Dosa yang yang tidak ditaubatkan dapat menghilangkan kenikmatan yang datang dan memutus aliran nikmat yang akan diterima, menjadikan orang yang lalai, menjadi lemah jiwanya.
Salah satu nikmat yang sangat penting yang dianugerahkan Allah kepada seorang hamba adalah nikmat keimanan serta kesempatan melakukan ibadah kepada Allah, telebih di bulan suci yang mulia Ramadan.
Namun, dengan maksiat kepada Allah, terputuslah aliran nikmat yang selama ini dirasakan sebagai buah kelezatan ibadah. Maka tak pelak lagi, hamba yang bermaksiat kepada Allah pasti akan terhalang untuk melakukan berbagai ketaatan yang pernah ia tekuni dan kehilangan kesempatan melakukan pahala yang banyak.
Lalu, bagaimana mungkin memasuki Ramadan dengan cara seperti ini, bagaimana mungkin memasuki Ramadan dengan cara bergelimangan dosa dan maksiat.
Maka bertaubat adalah jalan yang harus senantiasa diupayakan, agar keutamaan Ramadan dapat diraih. Serta menambah semangat untuk terus melakukan amaliah Ramadan, dengan penuh kehusyukan.
Bagaimana mungkin dapat meraih kemuliaan Ramadan, jika pada akhirnya dosa membuat kita lalai dari melaksanakan amaliah Ramadan. Apatah lagi jika dosa itu, masih juga kita bawa hingga Ramadan berakhir, tidaklah ada yang pasti diraih kecuali kecelakaan.
Sungguh celaka manusia yang bertemu dengan Ramadan, tetapi dosa tidak juga diampuni. Padahal Ramadan adalah bulan maghfirah, Allah sediakan ampunan yang sangat berlimpah yang tidak ditemukan di bulan-bulan lainnya. Karenanya, wajar jika ulama salaf mengatakan,
من لم يغفرْ لَه في رمضان فلن يغفر له فيما سواه؛
“Barangsiapa yang tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadan, maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya.” [Latha-if Al-Ma’arif, hal. 297]
[Cms]
Sumber: disarikan dari artikel www.binbaz.org, Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc