DEWI Sandra, sosok public figure sekaligus brand ambassador Wardah memberikan pandangannya tentang makna bulan Ramadan pada acara peluncuran Program Bergerak Bermakna Bersama 2000 Masjid oleh ParagonCorp dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Matraman, Jakarta. (Senin. 13/03/2023)
“Ramadan adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia. Ini adalah bulan yang kita nanti-nantikan,” ucap Dewi
“Bulan Ramadan menjadi kesempatan untuk umat Islam mendapatkan ‘THR’ dari Allah,” lanjutnya.
Ia memaparkan kepanjangan dari THR yang dimaksud. Pertama, huruf T singkatan dari Taat. Ramadan menjadi bulan yang penuh ketaatan.
Memaknai Bulan Ramadan, Dewi Sandra: Kesempatan Dapat ‘THR’ dari Allah
“Semakin kita menaikkan ketaatan kepada Allah, kita mendapatkan ampunan, kita bisa ibadah dengan baik, lebih dalam dan lebih khusyuk lagi. Introspeksi diri apa yang telah terjadi di tahun sebelumnya,” jelas Dewi.
Ia melanjutkan, “kayaknya rugi banget kalau kita tidak memanfaatkan bulan suci ini, bulan baik ini, bulan keberkahan ini dengan memaknai lebih dalam lagi,.”
Huruf ke dua H, singkatan dari Hablumminannaas. Selain taat kepada Allah seorang mukmin harus punya komunikasi yang baik dengan sesama dan kembali menaikkan hubungan baik kepada manusia karena hal tersebut adalah bagian dari perintah Allah.
“Nah untuk melakukan itu perlu ada kegiatan, perlu ada kebersamaan dan insyaAllah tahun ini I really excited karena kita akan berkunjung ke 2000 masjid bersama ParagonCorp dan DMI.”
Baca Juga: Jelang Ramadan, ParagonCorp dan DMI Bergerak Bermakna Bersama 2000 Masjid di Indonesia
Huruf ke tiga yaitu R singkatan dari Rezeki, “Rezeki tidak selalu tentang harta atau rupiah. Is not always about that. Tapi rezeki dari Allah itu adalah kenikmatan,” ucap wanita berdarah Inggris itu.
Dalam hal menyambut Ramadan, Dewi menyatakan bahwa persiapan Ramadan seharusnya sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum kedatangan Ramadan itu sendiri.
“Inti perlombaan ada di bulan Ramadan, berarti sebelumnya sudah ada latihan, harus ada persiapan,” ucap Dewi.
Ia mengingatkan tentang pentingnya intensitas membaca Al-Quran jelang dan setelah bulan Ramadan.
“Ini menjadi pemicu kita yang selalu fokus di satu bulan, namun sebelum dan sesudahnya kita selalu lalai. Ini masih ada waktu, bulan Sya’ban ini kita banyak-banyak berinteraksi dengan Al-Quran, banyak-banyak melatih diri untuk puasa sunnah, bangun di tengah malam,” terang Dewi.
Baginya persiapan yang paling maksimal adalah meminta pertolongan kepada Allah agar bisa bertemu dengan Ramadan dan agar bisa memaksimalkan ibadah dengan sebaik-baiknya.
“Meskipun setan dibelenggu, tapikan hawa nafsu kita masih bermain, dan yang paling susah dikontrol kan hawa nafsu kita. Jadi itu yang harus dilatih juga dari sekarang,” tutur Dewi.