MEMBERIKAN kebaikan untuk orang lain tidak akan mengurangi kebaikan yang kita miliki, justru menjadi amal jariyah bagi diri kita. Hal ini dirasakan oleh Aliah Sayuti setelah ia melakukan muhasabah diri menghadapi titik rendah kehidupannya.
Dalam diskusi menjelang helatan Indonesia Giving Fest – Zakat Expo 2022, Rabu (21/12), Aliah bercerita bahwa dirinya sempat putus asa atas upaya kebaikan yang ia lakukan karena tidak kunjung memberikan hasil yang memuaskan.
Namun ia kemudian tersadar setelah melakukan muhasabah diri bahwa selama ini ia melakukan kebaikan hanya untuk dirinya sendiri.
“Saya sadar bahwa selama ini saya melakukan kebaikan hanya untuk diri saya, sehingga Allah memberikan kenikmatan yang terbatas untuk diri saya sendiri,” ungkapnya
Baca Juga: Ketika Allah Mengingingkan Kebaikan Pada Seorang Hamba
Aliah Sayuti: Kebaikan yang Kita Lakukan untuk Orang Lain Akan Kembali ke Diri Sendiri
Aliah mulai merubah pola berpikir dan tindakannya, “Saya lalu mengubah pola pikir bahwa dengan kita menyalurkan rezeki kepada orang lain maka Allah akan memberikan rezeki dan kenikmatan yang jauh lebih besar.”
Semua orang bisa berbuat baik dengan beragam potensi dan keunggulan yang dimilikinya, termasuk Aliah yang mampu menginspirasi banyak orang melalui social medianya.
Sejak bergabung bersama Dompet Dhuafa di tahun 2018, Aliah banyak bertemu dengan sosok-sosok yang menginspirasi. Mereka membuka cara pandangnya tentang makna rasa syukur.
Baginya rasa syukur tiap orang berbeda-beda, sehingga kita perlu mencari dan melatih rasa syukur tersebut menurut versi diri sendiri.
“Kita tidak bisa menyamakan nikmat rasa syukur semua orang, kita juga tidak bisa men-judge orang dengan gaya hidupnya tapi yang perlu kita lakukan adalah melatih rasa syukur versi diri kita sendiri,” ucapnya.
Kecintaan Aliah pada agenda-agenda sosial ini menumbuhkan harapan besar pada orang lain untuk turut berkonstribusi pada gerakan kebaikan.
Ia membagikan dua poin penting terwujudnya keikutsertaan tersebut yaitu kesadaran diri sendiri dan aksi nyata.
“Pertama adalah kesadaran pribadi, jangan berharap ada kesadaran kolektif jika kesadaran pribadinya belum terbangun. Setelah adanya kesadaran maka harus dilakukan, walaupun nilainya sedikit insyaAllah ada ladang amal jariyah karena Allah akan memberikan manfaat yang berlipat.”
Pencapaian terbesar bagi Aliah setelah menjadi agen kebaikan ini mengantarkannya pada lingkungan positif.
“Manusia terkadang berada di fase jauh dari Allah, namun karena kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan maka kita dapat dipertemukan dengan orang-orang atau lingkungan yang selalu mengingatkan dan menyadarkan hal-hal positif,” pungkasnya. [Ln]