ChanelMuslim.com- Film dengan berbagai tema dan genre ada di Indonesia. Salah satunya tentang agama Islam. Film Islami pun kini banyak diminati oleh banyak orang karena film tentang Islam memiliki daya tariknya sendiri. Banyak pelajaran hidup dan kisah inspiratif yang dapat dipetik dari film-film Islami. Apa saja film tentang Islam yang menarik untuk disaksikan? Berikut artikelnya.
Baca Juga : Iko Uwais dan Jason Statham, Main Film Bareng di The Expendables 4
10 Rekomendasi Film Tentang Islam Cocok Ditonton Diakhir Pekan
Sang Kiai
Sang Kiai adalah film dengan latar belakang masa penjajahan Jepang. Diceritakanpengibaran bendera merah putih dilarang karena masyarakat diminta untuk mengikuti ajaran Seikerei (penghormatan terhadap matahari) yang dilarang dalam agama Islam. Hal ini membuat kaum Muslim di Indonesia memberontak.
Salah satu yang dicurigai atas pemberontakan tersebut adalah KH Hasyim Asyari, seorang kiai dari Pesantren Tebuireng. KH Hasyim Asyari ditahan karena tidak mengikuti perintah komandan Jepang untuk melakukan Seikerei. Penahanan KH Hasyim Asyari ini membuat para santri di wilayah Jawa dan Madura geram hingga melakukan demo.
Surga Yang Tak Dirindukan
Film Surga Yang tak Dirindukan dirilis pada tahun 2015 lalu. Film ini mengisahkan tentang rumah tangga ideal antara Pras dan Ariani. Dua sejoli ini cocok dilihat dari segala sisi, mereka sama-sama anak muda yang taat beragama, memiliki karier cerah di masa depan, dan saling jatuh cinta. Namun segalanya berubah, ketika pada suatu hari, Pras menyelamatkan seorang wanita bernama Meirose yang mengalami kecelakaan.
Sang Pencerah
Film Sang Pencerah juga mengisahkan salah satu pahlawan nasional Indonesia dan tokoh agama Islam KH Ahmad Dahlan yang saat itu mendirikan Muhammadiyah. Film garapan sutradara Hanung Bramantyo ini juga menarik disaksikan bersama keluarga.
99 Cahaya di Langit Eropa
Film ini menceritakan kisah pasangan mahasiswa yang berkuliah di Eropa. Mereka mencoba untuk beradaptasi di lingkungan sekitarnya. Semakin lama mencari tahu mereka justru menemukan rahasia besar Islam di benua Eropa.
Negeri 5 Menara
Film Negeri 5 Menara diadaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi dengan judul sama. Film inimenceritakan kehidupan enam santri dari enam daerah yang berbeda menuntut ilmu di Pondok Madani, Ponorogo, Jawa Timur. Mereka adalah Alif Fikri Chaniago dari Maninjau, Raja Lubis dari Medan, Said Jufri dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung, dan Baso Salahudin dari Gowa. Perjuangan keenam sahabat ini tidaklah mudah terutama dalam mencapai pendidikan tinggi.
Haji Backpacker
Selanjutnya ada film Haji Backpacker, film ini berpisah tentang kehidupan Mada seorang pemuda yang besar dilingkungan muslim yang taat. Sayangnya perasaannya harus hancur ketika pernikahannya dengan Sophia batal.
Mada melakukan perjalanan keliling dunia hingga ke Arab dan sepanjang perjalanan, ia menemukan hikmah yang luar biasa. Sebagai backpacker, kasih Allah selalu menaungi hatinya dan mengantarnya hingga naik haji.
Cahaya Cinta Pesantren
Mengangkat kisah kehidupan seorang anak nelayan di danau Toba bernama Shila, anak perempuan yang ingin melanjutkan sekolah ke SMA Negeri favorit di daerahnya namun tidak lolos, akhirnya dimasukkan ke pesantren. Dunia pesantren yang disiplin ditambah jadwal pelajaran dan kegiatan yang seakan tiada henti membuat Shila mesti beradaptasi.
Assalamualikum Calon Imam
Film yang diadaptasi dari novel laris karya Madani ini menceritakan kisah dua pasang manusia yang sedang jatuh cinta, namun salah satunya menyimpan trauma masa lalu.
Rentang Kisah
Film Rentang Kisah mengisahkan kehidupan dari Gita Savitri Devi saat berkuliah ke Jerman sesuai dengan permintaan sang ayah. Gejolak hati Gita saat berada di Jerman serta pertemuannya dengan Paul menarik untuk disaksikan.
Baca Juga : Unlimited Production bersama Maxima Pictures Luncurkan Trailer Film Merindu Cahaya De Amstel
Ayat-Ayat Cinta
Terakhir ada film ini merupakan sekuel dari Ayat-ayat Cinta yang dirilis pada tahun 2008. ‘Ayat Ayat Cinta 2’ yang merupakan kelanjutan dari film sebelumnya bercerita Fahri Abdullah (Fedi Nuril) saat ini hidup sendiri di Edinburgh, bersama asistennya Hulusi (Pandji Pragiwaksono).
Fahri telah kehilangan Aisha tujuh bulan lalu, saat Aisha menjadi sukarelawan di jalur Gaza. Sejak saat itu Fahri tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Aisha. [wmh]