ChanelMuslim.com – Pada Sabtu, (8/8/2020) salah satu pembicara dalam seminar ekonomi keumatan IKADI 2020, Ustaz Abu Syauqi, seorang Da’i sekaligus pengusaha menegaskan bahwa uang itu kalau dipegang oleh orang yang salih akan lebih terasa manfaatnya. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa jalan dakwah ini membutuhkan pengusaha-pengusaha yang ikhlas sehingga bisa membantu umat dan bermanfaat untuk orang lain.
Berbisnis atau berdagang adalah salah satu hal yang dilakukan oleh Rasulullah saw semasa hidupnya untuk mencari penghasilan. Namun, di zaman sekarang ini, masih banyak muslim, bahkan Da’i yang belum terjun ke dunia entrepreneur ini.
“Dakwah membutuhkan pengusaha-pengusaha besar yang ikhlas dan saleh,” kata Ustaz Abu Syauqi lewat aplikasi Zoom.
Dalam pemaparannya, ia juga mengutip kata-kata dari Umar bin Khattab, yaitu tentang kekhawatiran Khalifah Umar ketika banyak muslim pada masanya yang mulai meninggalkan perniagaan dan nyaman menjadi pejabat-pejabat di daerah. Perniagaan pun dikuasai oleh orang dari luar. Hal itu bisa membuat ketergantungan kepada orang-orang luar tersebut.
“Jadi pengusaha itu mudah. Yang membuat sulit adalah pola pikir. Maka, menjadi pengusaha itu sebenarnya 95 persen mindset, dan lima persen technical skill,” katanya.
Terakhir, Ustaz Abu Syauqi juga menyampaikan bahwa berbisnis itu sangatlah mudah. Tidak sulit. Namun, sebab doktrin orang tua yang membuat kita hanya tahu menjadi seorang pekerja atau karyawan sehingga kita menganggapnya sulit.
Sabtu, (8/8/2020) Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) mengadakan seminar ekonomi keumatan dengan mengusung tema “Membangkitkan Ekonomi Da’i di Era Covid-19”.
Dalam acara ini, IKADI mengundang 3 pembicara yang sudah sangat dikenal di bidang bisnis, yaitu: Ustaz Abu Syauqi, Ustaz Salim A.Fillah, dan Hermawan Adi Wibowo. Setiap pembicara menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan bisnis dan pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan oleh da’i dan umat Islam, yaitu berbisnis atau berdagang sesuai tema yang diangkat oleh IKADI, yaitu tentang perekonomian.
Seminar disiarkan melalui aplikasi video conference Zoom untuk pengurus inti IKADI dan ditayangkan langsung di channel youtube IKADI TV agar masyarakat umum bisa ikut menyaksikannya. Tercatat, lebih dari 200 orang bergabung dalam seminar ini. [ind/Camus]