ChanelMuslim.com- Pandemi ternyata tidak serta merta menyengsarakan banyak orang. Ternyata, ada orang-orang yang justru mengalami pertambahan kekayaan. Mirisnya, orang-orang itu adalah para pejabat negara.
Ada yang menarik dari laporan kekayaan pejabat yang disampaikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK pada Selasa, 7 September lalu. Laporan itu menyebutkan, sebanyak 70,3 persen pejabat mengalami kenaikan kekayaan selama pandemi.
Para pejabat yang disebutkan itu meliputi pejabat pusat mulai dari Presiden, Menteri, DPR/MPR/DPD, BUMN, hingga pejabat daerah mulai dari kepala daerah hingga DPRD.
Angka 70 persen ini bisa dibilang miris di saat jutaan penduduk mengalami kemiskinan massal. Ada yang mengalami pemutusan kerja, kebangkrutan usaha, dan lainnya.
Miris karena sejatinya para pejabat ada sebagai petugas dari rakyat. Pejabat bukan bosnya rakyat. Justru, merekalah pelayan rakyat. Lalu, bagaimana mungkin rakyat yang menjadi bos justru menjadi jatuh miskin dan petugasnya bertambah kaya di masa pandemi.
Jika diumpamakan seperti perusahaan, seorang bos akan sangat heran dan curiga jika pelayannya justru menjadi lebih kaya sementara bosnya menjadi jatuh miskin di saat pandemi saat ini. Kok bisa hal itu terjadi. Dan tidak main-main, mereka yang bertambah kekayaannya sebanyak 70 persen dari pelayan yang ada.
Angka ini pun boleh jadi jauh dari fakta yang sebenarnya. Karena sudah menjadi rahasia umum kalau harta para pejabat yang dilaporkan biasanya merupakan angka kompromi.
Fenomena ini tidak ayal akhirnya menguatkan sebuah sinyalemen negatif. Bahwa, pandemi menjadi “berkah” tersendiri buat para pejabat.
Suatu saat, jika kesenjangan kaya miskin di negeri ini sebegitu parahnya, boleh jadi bukan hanya krisis ekonomi dan sosial yang akan muncul. Melainkan juga krisis politik dan keamanan.
Semoga “berkah” ini tidak dimaksudkan sebagai keberhasilan pemerintah dalam menangani pandemi selama ini. Karena rakyat sudah kehabisan kata-kata untuk mengeluh dan menggugat. [Mh]