• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 2 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Editorial

Merah Kuning Hijau Sekolah

Agustus 10, 2020
in Editorial
74
SHARES
569
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

 

ChanelMuslim.com- Kemendikbud akhirnya menyerah. Melalui Mendikbud, Nadiem Makarim, kementerian ini secara resmi menyerahkan “handuk masalah” PJJ ke pemerintah daerah. Ada dua masalah yang diserahkan dari pusat ke daerah: silakan pilih kurikulum di masa pandemi, dan silakan buka sekolah di zona kuning.

Mendikbud, Nadiem Makarim, akhirnya menyerahkan masalah seputar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kepada pemda. Dua hal yang paling krusial dialami sekolah, siswa, dan orang tua dalam PJJ seolah bukan lagi urusan pusat. Dua hal itu adalah model kurikulum di masa pandemi dan kegelisahan pelaksanaan pendidikan di zona kuning.

Menurut Mendikbud, sekolah dipersilakan untuk memilih tiga model kurikulum karena ketidaknormalan masa pandemi. Yaitu, model kurikulum nasional seperti yang selama ini berlangsung, kurikulum darurat, dan kurikulum mandiri yang disesuaikan dengan kesiapan guru dan orang tua.

Hal ini merujuk pada masa pandemi yang membuat sekolah tidak bisa melangsungkan kurikulum secara normal. Jika standar kompetensi nasional dipaksakan, maka akan terjadi ketidakmampuan sekolah dan siswa, khususnya di wilayah yang tidak siap melaksanakan PJJ.

Secara umum dan teoritis, kebijakan ‘silakan pilih’ ini memang bagus. Tapi dalam prakteknya, akan terjadi tarik menarik antara dinas pendidikan, sekolah, dan guru. Dalam satu daerah, boleh jadi dinas menginginkan penerapan kurikulum nasional, tapi tidak begitu dengan sekolah, dan kemungkinan besar, guru pun memiliki keinginan yang berbeda.

“Adu kuat” memilih antara tiga pelaksana pendidikan daerah itu akan sangat berpengaruh pada mutu pendidikan yang dilakukan. Dan ujung-ujungnya, siswa juga yang akan menjadi korban.

Dengan keadaan pandemi yang merata secara nasional, penentuan dari pusat mau menerapkan kurikulum seperti apa dari tiga pilihan itu, boleh jadi, akan lebih efektif dan akurat untuk mutu pendidikan. Tentu, penegasan pilihan dari pusat ini akan punya konsekuensi bahwa pusat akan dituntut bekerja lebih keras.

Begitu pun dengan pembolehan buka sekolah di zona kuning yang mencakup sekitar hampir 50 persen dari sebaran sekolah di tanah air. Lagi-lagi, problem PJJ yang tak kunjung usai seperti diserahkan secara penuh kepada pemerintah daerah.

Bahasa rakyatnya seolah mengatakan, “Terserah kalian, mau buka silakan tanggung sendiri risikonya. Kalau mau tetap PJJ, urus sendiri kekurangannya.”

Padahal, kebijakan membuka sekolah di zona kuning tidak sesederhana yang dibayangkan. Zona merah, kuning, atau hijau bukan cap permanen terhadap suatu daerah. Bisa jadi, pekan ini suatu daerah berzona kuning, tapi pekan depan berubah menjadi merah. Perubahannya sangat dinamis, pekan ke pekan, bahkan hari ke hari.

Bagaimana mungkin sekolah yang baru dibuka sepekan, tiba-tiba ditutup lagi. Dan pekan berikutnya, dibuka lagi, dan seterusnya.

Hal lain yang tidak kalah repotnya adalah biaya dan aturan dalam membuka sekolah itu sendiri. Karena sekolah harus menyediakan sejumlah sarana sesuai standar kesehatan dan kebijakan 50 persen penggunaan ruang kelas. Untuk yang terakhir, tentu akan menyedot kerumitan tersendiri bagi sekolah karena harus menyediakan setidaknya dua kali lipat sumberdaya agar tatap muka bisa berjalan sesuai protokol kesehatan.

Dan umumnya, baik pusat dan daerah, dalam kebijakan pembukaan sekolah hanya melulu perhatiannya pada siswa. Sementara hak guru dianggap nomor dua. Karena biasanya, para gurulah yang paling rawan terinfeksi Covid-19 karena jarak tempuh menuju sekolah biasanya lebih jauh dari para siswa. Tidak jarang, untuk menuju sekolah, setiap hari guru harus melintasi berbagai macam zona: merah, kuning, hijau.

Melalui Kemendikbud, pemerintah pusat baiknya sungguh-sungguh ikut berkeringat dalam penanganan proses pembelajaran di masa pandemi ini. Jangan sampai terkesan sekadar “melempar handuk” masalah PJJ ke pemda dan sekolah.

Kalau itu yang terjadi, jangan heran jika nantinya sekolah akan memasang tiga simbol warna di gerbang sekolahnya: merah, kuning, dan hijau. Merah berarti sekolah tutup, kuning artinya buka tapi hati-hati, dan hijau silakan ngebut belajar. (Mh)

 

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Capcay Jamur, Resep Makan Siang Mudah dan Cepat Saji

Next Post

Sambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Pemerintah Kurang Serius Tangani Riset Inovasi

Next Post

Sambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Pemerintah Kurang Serius Tangani Riset Inovasi

Resep Es Buah Mudah dan Praktis yang Wajib Dicoba

Politisi PKS: Imbas Pandemi Covid 19, Persaingan Kerja Lulusan Baru Makin Ketat

  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5136 shares
    Share 2054 Tweet 1284
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7572 shares
    Share 3029 Tweet 1893
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1533 shares
    Share 613 Tweet 383
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3162 shares
    Share 1265 Tweet 791
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    406 shares
    Share 162 Tweet 102
  • 3 Hal Yang Tidak Bisa Kembali Dalam Kehidupan Kita

    225 shares
    Share 90 Tweet 56
  • Yang Berhak Memandikan Jenazah Ibu

    2781 shares
    Share 1112 Tweet 695
  • Berhati-hati untuk Berbeda

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
  • OTW diganti BMW, Ini Penjelasan Ustaz

    2080 shares
    Share 832 Tweet 520
  • 25 Nama Bayi Laki-Laki Berawalan Huruf Z dalam Bahasa Arab

    683 shares
    Share 273 Tweet 171
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga