BAYI tertukar di Bogor akhirnya sudah kembali ke keluarga masing-masing. Inilah akhir perjuangan dua ibu yang berujung persaudaraan.
Siti Mauliah (37) dan Dian Prihatini (33) akhirnya bisa memeluk buah hati mereka sepuasnya. Pertemuan kekeluargaan yang dilakukan di Mapolres Bogor itu, Jumat (29/9), akhirnya berakhir dengan ikatan persaudaraan baru antara keduanya.
Rasa gundah dan gelisah selama satu tahun lebih sudah terkikis bersama pelukan masing-masing ibu yang didampingi suami dan dimediasi kepolisian Bogor.
Satu tahun dua bulan, sejak 18 Juli 2022, memang bukan waktu sebentar untuk berpisahnya ibu dan anak. Masing-masing terhalang oleh keyakinan bahwa anak yang mereka asuh sejak lahir itu bukan anak kandung mereka.
Perjuangan berat telah mereka tempuh, khususnya Siti Mauliah yang sejak awal merasakan kejanggalan itu. Tapi itu sudah masa lalu. Kasus tidak nyaman itu kini berakhir bahagia.
Setelah masa bonding atau pengkondisian selama satu bulan itu, Siti Mauliah dan Dian Prihatini sama-sama merasa cukup untuk hidup normal bersama bayi biologis masing-masing.
Keduanya merasa seperti punya dua bayi yang sama. Satu bayi kandung dan satunya lagi bayi asuh yang sejak awal hidup bersama mereka selama satu tahun lebih.
Selama itu, keduanya mungkin sudah terjalin ikatan batin dengan bayi asuh masing-masing. Baik itu melalui ASI atau pengasuhan keduanya. Dari sang bayi masih merah hingga keduanya mungkin sudah belajar jalan dan bicara.
Syukurnya, kedua ibu itu menyadari bahwa itulah mungkin cara Allah mempersaudarakan mereka. Karena melalui ASI dan pengasuhan itu, bayi kandung mereka secara otomatis memperoleh ikatan hukum secara agama. Bahwa, keduanya menjadi ibu susu bagi bayi masing-masing.
Untuk masa awal kehidupan selanjutnya, mungkin rasa persaudaraan ini ditunda sementara. Karena hal itu untuk memberikan ruang dan waktu agar masing-masing bayi merasa pas dengan ibu kandung mereka setelah terpisah satu tahun lebih.
Yaitu, rasa persaudaraan dalam arti pertemuan, saling komunikasi yang intens dan lainnya. Suatu saat ketika sang bayi sudah bisa memahami, ungkapan persaudaraan itu akan kembali menyatu.
Inilah hikmah dari peristiwa yang terasa tidak menyenangkan itu. Dan hal itu pula yang kini dipahami Siti Mauliah dan Dian Prihatini. Melalui kasus itu, dua keluarga itu akhirnya terikat dalam persaudaraan melalui bayi mereka masing-masing.
Namun begitu, kepolisian tampaknya masih akan mengusut kasus itu terhadap petugas medis di rumah sakit. Hal ini dimaksudkan agar kasus serupa tidak terjadi di masa akan datang. [Mh]