ChanelMuslim.com – Suatu hari, pertama kali tahu aku masuk pesantren, aku bingung harus sedih atau senang. Di satu sisi, aku bahagia bisa masuk ke sekolah yang luar biasa. Namun, di sisi lain, aku merasa pesantren bukan tempat yang cocok untukku.
Baca Juga: Kasus Asusila di Pesantren, Walikota Bandung Fokus pada Psikologis para Korban
Pertama Kali Masuk Pesantren
Alasannya, aku adalah tipe anak yang selalu mengurung diri di kamar dan hanya ditemani oleh ponsel. Aku tidak ingin membuat orang tuaku kecewa.
Akhirnya, tibalah di mana aku harus berangkat menuju pesantren tersebut. Di perjalanan, aku bertanya kepada orang tuaku.
“Bun, Yah, kalau aku tidak betah bagaimana?”
“Tenang, Nak. Kamu akan bertemu orang yang bisa membuatmu tenang,” kata ibu.
Setelah mendengar itu, aku langsung percaya karena tidak tahu apa-apa. Tanganku bergetar dan jantungku berdegup kencang karena harus berpisah dari orang tuaku.
Sesampainya di pesantren, aku bertemu Wali Kelasku yang bernama Ustaz Hamzah. Ia memiliki tubuh yang besar dan otot-otot yang kuat sehingga membuatku cukup takut.
Setelah orang tuaku pulang, aku pun diantar oleh Ustaz Hamzah untuk melihat sekeliing. Aku dituntun ke musala. Saat bertemu teman-temanku, aku makin takut karena melihat tubuh mereka yang lebih besar dariku.
Sementara aku, hanya memiliki tubuh yang kecil dan terpendek dari semua temanku dan teman seangkatanku.
Bersyukur, ketakutan-ketakutanku di pesantren tidak terjadi. Saat awal di sini, aku bermain sebuah permainan yang sudah disediakan oleh OSIS.
Akhirnya, rasa khawatirku sedikit berkurang karena aku sangat senang dengan permainan tersebut. [Cms]
Cerita Pendek Karya Prabu Lintang Aji 8B Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS)