ChanelMuslim.com – Kisah kekalahan Muslimin di Tours bisa menjadi pelajaran bagi umat Islam. Kata Gustave Le Bon, “Kalau saja kaum Muslimin berhasil memenangkan pertempuran Tours, niscaya Paris akan secemerlang Andalusia; akan jadi pusat peradaban dan intelektual.
Di saat ketika anak-anak jalanan Andalusia mampu menulis dan bersyair, sedangkan raja-raja Eropa bahkan tak tahu cara menulis nama mereka.”
Baca Juga: Kekalahan Umat Islam dalam Perang Akibat Harta Rampasan Perang
Kisah Kekalahan Muslimin di Tours
Dikutip dari channel telegram Generasi Shalahuddin, 10 Oktober 732, terjadi sebuah pertempuran dahsyat yang hingga kini diabadikan oleh sejarawan Eropa sebagai peristiwa selamatnya Eropa dari Islam.
Hari di mana untuk pertama kalinya perluasan dakwah Islam roboh tak berbekas di medan laga. Hari dimana puluhan ribu mujahid lari ke belakang, meninggalkan panglima mereka tertusuk panah dan dibantai bengis.
Kita menamainya dengan “Bilath Asy Syuhada” (pelataran Syuhada) dinamakan demikian, saking banyaknya muslim yang gugur di perang besar itu.
Panglima mereka, Abdurrahman Al Ghafiqi, pun syahid di sana dan tercatat namanya sebagai seorang pemimpin besar yang tak kenal takut walau sebesar apapun gempuran melandanya. Jumlah Kaum Muslimin kala itu 50 ribu tentara, dari berbagai kabilah dan suku.
Awalnya, Abdurrahman Al Ghafiqi yang baru saja diangkat oleh Kekhalifahan Umayyah sebagai gubernur Andalusia melihat Kaum Muslimin mulai terpecah belah
Beliau diutus untuk memimpin Umat dan memerintah dengan adil bijaksana. Dalam waktu singkat, beliau berhasil menciptakan kondisi yang stabil di Andalusia, dan beliau berpikir sudah saatnya dakwah Islam diluaskan lagi menuju Prancis di utara Andalusia.
Perjalanan Abdurrahman Al Ghafiqi bersama 50 ribu mujahid bermula dari membebaskan kota-kota Spanyol yang sebelumnya tak tersentuh cahaya Al-Qur’an.
Makin hari, makin banyak desa-desa yang didatangi oleh pasukan ini, makin ke utara hingga sampai di daratan Gaul (Prancis hari ini).
Kabar Pencapaian Kaum Muslimin yang spektakuler ini terdengar hingga sampai telinga Charles Martel, sehingga membuatnya geram dan bertekad mengumpulkan pasukan besar untuk menghadang laju Kaum Muslimin. [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)