Dalam sikap simbolis sebagai bentuk toleransi, ratusan warga Norwegia pada hari Sabtu, 28 Februari lalu membentuk rantai manusia di sekitar masjid Oslo. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan rasa hormat dan solidaritas dengan komunitas Muslim di tengah melonjaknya serangan Islamofobia di seluruh wilayah Eropa.
“Kami ingin berdiri bahu-membahu dengan sesama warga Muslim untuk menunjukkan penolakan kami terhadap peningkatan kebencian dan xenofobia Muslim di dalam masyarakat,” tulis salah satu halaman Facebook, Huffington Post melaporkan.
“Saat ini ketakutan dan polarisasi lebih penting daripada sebelumnya dengan berdiri bersama-sama dan menunjukkan solidaritas.
“Kami percaya dan akan menyoroti kehendak manusia untuk bisa hidup bersama dalam damai dan menghormati satu sama lain tanpa memandang agama dan etnis.”
Disebut “Cincin Perdamaian”, rantai manusia itu terbentuk di sekitar Masjid Central Jamaat-E Ahl-E Sunnah di kota Oslo.
Langkah ini datang dalam menanggapi rantai manusia Muslim sebelumnya yang terbentuk di sekitar sinagoga Oslo akhir pekan lalu.
Dihadiri oleh ratusan warga Norwegia, cincin perdamaian Sabtu lalu bertujuan untuk menunjukkan kepada manusia apa arti bagaimana saling mengasihi sesama.
Mendesak kelompok agama Norwegia untuk ikut ambil bagian dalam cincin perdamaian, penyelenggara acara menggambarkan Muslim sebagai minoritas yang rentan dalam masyarakat Norwegia.
“Kami adalah sekelompok orang yang ingin menghilangan rasa takut dan polarisasi dalam masyarakat dan kami tidak melihat Muslim sebagai ancaman tapi sebagai aset,” kata penyelenggara kegiatan di akun Facebooknya pekan lalu, Agence France Presse (AFP) melaporkan.
“Kami senang bahwa Muslim adalah bagian dari masyarakat dan kita merasa mereka adalah minoritas yang harus disambut di dalam masyarakat Norwegia.”
Norwegia sendiri adalah rumah bagi minoritas kecil Yahudi dan Muslim.[af/onislam]