Chanelmuslim.com-Peretasan web KPU tidak perlu terlalu dirisaukan karena Indonesia tidak menggunakan sistem “electronic vote” atau pemungutan suara dengan sistem digital sehingga tidak akan mengubah hasil perolehan suara, kata pakar keamanan siber Pratama Persadha.
Pratama yang juga Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi atau Communication and Information System Security Research Centre (CISSReC) melalui surat elektroniknya, Jumat (17/2), mengemukakan hal itu terkait dengan ramainya perbincangan publik di media sosial soal peretasan web KPU pascapencoblosan pilkada serentak, 15 Februari 2017.
Web KPU sendiri diberitakan sempat hampir mengalami “down” yang ditengarai karena aksi peretas yang oleh banyak pihak dianggap sebagai serangan dari pihak luar negeri.
Pratama mengatakan bahwa Indonesia masih memakai cara tradisional dalam pilkada kali ini. Jadi, web KPU hanya sebagai salah satu sarana jembatan informasi, bukan termasuk dalam sistem pemilu itu sendiri.
“Suara sah dihitung dari berkas TPS sampai ke pusat. Jadi, selama berkas dipegang setiap pasangan calon, saya rasa tidak akan ada masalah,” kata Pratama yang pernah sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pengamanan Sinyal Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).
Walaupun demikian, Pratama menyarankan agar KPU memperkuat keamanan sistemnya.
“Meski tidak menjadi bagian integral sistem perhitungan suara dalam pemilu dan pilkada di tanah air, web KPU akan tetap dianggap masyarakat sebagai salah satu rujukan terbaik pelaksanaan dan hasil pemilu,” ucapnya.(ind/antara)