Chanelmuslim.com-Kasubdit Pendidikan Pesantren Direktorat Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren Kemenag Ainur Rofiq menjelaskan, santri yang lulus seleksi akan diberikan beasiswa berupa biaya kuliah sampai selesai serta “living cost” (biaya hidup) selama mereka menjadi mahasiswa.
Khusus untuk program studi yang memerlukan tambahan pendidikan khusus, seperti kedokteran, Kemenag juga akan menyediakan anggarannya sampai mereka benar-benar lulus sebagai dokter.
Menurut Rofiq, saat ini terdapat tiga belas perguruan tinggi yang menjadi mitra Kementerian Agama dalam program beasiswa ini. Ketiga belas perguruan tinggi tersebut adalah IPB Bogor, UGM Yogyakarta, UPI Bandung, ITS Surabaya, dan Unair Surabaya.
Selanjutnya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Khusus untuk para santri di wilayah Indonesia Timur, kini Kemenag bermitra dengan UIN Sultan Alauddin Makassar serta Universitas Cendrawasih Jayapura.
Terkait dengan pilihan program studinya, selain program studi umum, seperti kedokteran dan keperawatan, juga masih ada program studi agama seperti ilmu falak, tasawuf, dan bahasa.
Rofiq menambahkan, pendaftaran secara “online” dapat dilakukan dari seluruh lokasi di mana santri berada, sedangkan seleksi dilakukan secara “online” melalui tes berbasis computer (CBT/computerized based test).
Pendaftaran akan dimulai akhir Maret 2017 dan setiap santri bisa mengakses informasi ini melalui website dengan alamat http://pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id/
Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Direktorat Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren pada 2017 menyediakan alokasi anggaran sebesar Rp36 miliar untuk membiayai program beasiswa dalam upaya meningkatkan kualitas para santri.(ind/antara)