ChanelMuslim.com – Bank Jepang akan mencetak tambahan 180 juta uang pecahan 10 ribu yen di tahun fiskal 2016. Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin banyak menggunakan uang fisik.
Bahkan, saat ini masyarakat Jepang mulai meninggalkan penyimpanan di bank dan menyimpan uang mereka di rumah. Beberapa di antaranya di dalam kasur, yang seringkali terlupakan dan terbuang.
Dikutip Telegraph, Rabu kemarin (6/4), pecahan 10 ribu yen atau senilai Rp1,1 juta biasanya dicetak 1,05 miliar setiap tahun sejak 2010. Tapi tahun ini, pecahan uang terbesar Jepang itu akan ditambah 17 persen, menjadi 1,23 miliar.
Walau pembayaran elektronik populer di Jepang, namun uang kertas juga meningkat penggunaannya. Sirkulasi uang pecahan ini pada Februari lalu mencapai 90,4 triliun yen, bertambah 6,7 persen dari setahun sebelumnya, seperti dilaporkan koran Asahi.
Peningkatan penggunaan uang kertas di Jepang terjadi akibat warga yang mulai enggan menyimpan uang di bank akibat pajak yang memberatkan dan tingkat suku bunga yang rendah.
“Perubahan undang-undang pajak dan spekulasi negatif suku bunga bank menyebabkan perubahan kebiasaan menabung di sini,” kata Martin Schulz, ekonom senior di Fujitsu Research Institute.
Menurut Shculz, akibat sistem pajak pendapatan global dan pajak aset global yang diterapkan di Jepang mengakibatkan banyak warga negara itu mulai meninggalkan bank dan menabung di rumah.
Menurut para ahli, ada hingga 4 triliun yen uang yang disimpan di rumah-rumah warga Jepang.
Untuk mengamankan uang mereka, kebanyakan warga menyimpannya di dalam kasur atau perabotan lain. Akibatnya, banyak terjadi insiden terkait teknik penyimpanan ini.
Salah satu kasus mengemuka tahun 2012 saat polisi di Hiroshima menerima uang yang ditemukan warga hingga 10 juta yen atau lebih dari Rp1 miliar.
Uang-uang itu ditemukan dalam berbagai perabotan rumah tangga dan terlupakan oleh para pemiliknya.[af/cnn]