KASUS bayi kanker ovarium di Malaysia menjadi perhatian publik dan kalangan medis. Seorang bayi perempuan berusia 19 bulan didiagnosis menderita kanker ovarium stadium 3, kondisi yang sangat jarang terjadi pada anak seusia itu.
Penyakit yang umumnya menyerang wanita berusia di atas 40 tahun ini terdeteksi setelah sang ibu merasakan adanya kejanggalan pada perilaku putrinya.
Penemuan ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan orang tua terhadap gejala-gejala tidak biasa pada anak mereka.
Baca juga: Berikut Cara Mengatasi Eksim Pada Bayi
Viral, Kasus Bayi Terkena Kanker Ovarium Berusia 19 Bulan di Malaysia
Kanker ovarium pada anak merupakan kasus yang sangat langka, namun tetap memerlukan perhatian serius mengingat potensi dampaknya yang mengancam jiwa. Para ahli medis menekankan pentingnya diagnosis dini untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Kisah pilu bayi kanker ovarium di Malaysia ini menjadi pengingat akan pentingnya penelitian lebih lanjut mengenai kanker ovarium pada usia muda. Penyebab kanker ovarium pada anak masih belum sepenuhnya dipahami, meskipun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi.
Kasus ini juga menunjukkan bahwa kanker ovarium bisa menyerang di usia berapa pun, meskipun kemungkinannya sangat kecil pada bayi dan anak-anak.
Kasus bayi kanker ovarium di Malaysia bermula dari kewaspadaan seorang ibu bernama Fallarystia Sintom.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pada bulan Agustus lalu, Fallarystia mulai menyadari ada yang tidak beres dengan putrinya yang berusia 19 bulan. Perubahan perilaku sang anak menjadi tanda awal yang memicu kekhawatiran.
Keresahan Fallarystia membawanya mencari bantuan medis di sebuah rumah sakit di Sabah. Namun, diagnosis awal belum mengarah pada kanker ovarium.
Perjalanan mencari diagnosis yang tepat berlanjut ketika kondisi sang anak semakin memburuk. Titik balik dalam kasus ini terjadi ketika bayi tersebut dipindahkan ke rumah sakit khusus wanita dan anak.
Pemindahan ini dilakukan setelah jumlah darah sang bayi turun drastis, menandakan adanya masalah serius. Di rumah sakit spesialis inilah tim medis akhirnya mendeteksi adanya tumor berukuran signifikan pada ovarium sang bayi.
Diagnosis kanker ovarium stadium 3 dikonfirmasi setelah operasi yang dilakukan pada awal Oktober. Temuan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat kanker ovarium umumnya menyerang wanita berusia 40 tahun ke atas. [Din]