SEBAGAI upaya mencegah pemurtadan, dai Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat melakukan safari dakwah. Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat yang 50 persen muslim masih rawan terjadi pemurtadan.
Kondisi ini menjadi tantangan dakwah bagi para da’i di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Terlebih, ada tokoh masyarakat yang keluar dari agama Islam karena lemahnya iman.
Karena itulah, kondisi ini menggerakkan Ustaz Almizan, dai pengabdian yang mendapatkan amanah dari donatur LAZNAS Dewan Dakwah.
Ia membimbing para mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, berupaya untuk melakukan pencegahan adanya pemurtadan warga muslim.
Baca Juga: Berniat Murtad karena Utang
Upaya Mencegah Pemurtadan, Dai Sambas Lakukan Safari Dakwah
Pada akhir Januari yang lalu, ia mengajak para mahasiswa ADI untuk melakukan safari dakwah sekaligus berbagi bahan pangan kepada masyarakat di Desa Bukit Segoler, Dusun Baru, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Dakwah dan berbagi, begitu semangatnya Ustaz Almizan dan para dai berupaya menyapa dan menyambung silaturahmi bersama masyarakat, dan berharap semoga mereka bisa terbentengi iman dan akidahnya.
ADI merupakan program Dewan Dakwah dalam bidang kaderisasi guru ngaji sebagai wujud dari adanya kerisauan kondisi umat di perbatasan dan pedalaman.
Setelah lulus dari ADI, mereka melanjutkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Muhammad Natsir. Akhir September 2022 lalu telah dilakukan wisuda serentak 600 mahasiswa di 28 kota.
Sebelumnya, LAZNAS Dewan Dakwah menggelar Rakornas untuk meningkatkan kualitas amil. Pelatihan dan penguatan SDM bersama seluruh perwakilan di Indonesia itu dilakukan pada (20-22/02/2023).
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LAZNAS Dewan Dakwah 2023 bertajuk “Legalitas Baru Semangat Baru, 2023 Lebih Baik” dilaksanakan selama tiga hari di Gedung Menara Dakwah, Jakarta.
Rakornas ini dihadiri oleh segenap tim LAZNAS Dewan Dakwah dan seluruh perwakilannya di Indonesia yang juga diisi oleh panelis yang luar biasa.[ind]