AMANI Al-Khatahtbeh ditawarkan beasiswa MSc oleh Universitas Oxford dalam Hukum Hak Asasi Manusia. Hal itu karena upayanya untuk meningkatkan pemahaman dan menghilangkan stereotip.
Universitas Oxford telah menawarkan Amani Al-Khatahtbeh, pendiri Hari Perempuan Muslim, untuk mendapatkan gelar Master of Science dalam Hukum Hak Asasi Manusia Internasional.
Hukum Hak Asasi Manusia Internasional di Universitas Oxford adalah salah satu program hak asasi manusia yang paling kompetitif di dunia akademis.
Oxford biasanya hanya menawarkan 30 kursi setiap tahunnya kepada mahasiswa dari seluruh dunia, dan mencalonkan pakar dan pendukung hak asasi manusia yang diakui secara internasional untuk bergabung.
“Saya merasa terhormat bisa bergabung dengan program terhormat ini dan mempelajari pendekatan baru terhadap media melalui kacamata hukum hak asasi manusia,” tulis Amani, pendiri Muslim Girl.
“Saya sangat diberkati bahwa perjalanan saya menuntun saya untuk melanjutkan pendidikan saya di institusi bergengsi dan menjalin hubungan baru dengan rekan-rekan yang luar biasa untuk memperkuat kerja kita dalam komitmen bersama terhadap perubahan positif.”
MSc Hukum Hak Asasi Manusia Internasional ditawarkan oleh Fakultas Hukum bekerja sama dengan Institut Hak Asasi Manusia Bonavero.
Lulusan program ini telah “bekerja sebagai jaksa dan pengacara pembela di Pengadilan Kriminal Internasional, pengadilan pidana PBB lainnya, dan berbagai badan hak asasi manusia regional… di berbagai kementerian di pemerintahan nasional mereka dan sebagai pejabat PBB mulai dari petugas perlindungan hukum pengungsi.” kepada perwakilan negara,” menurut situs webnya.
Baca juga: Kuliah di University of Oxford atau Cambridge melalui Beasiswa Jardine
Universitas Oxford Menawarkan Amani Al-Khatahtbeh MSc dalam Hukum Hak Asasi Manusia
“Kami menantikan untuk menyambut Amani dan semua mahasiswa baru kami lainnya, ke MSc Hukum Hak Asasi Manusia Internasional di Universitas Oxford tahun ini,” kata Profesor Nazila Ghanea.
Amani, seorang penulis, aktivis, dan pengusaha teknologi Amerika, menjadikan Muslim Girl sebagai sumber utama untuk meningkatkan pemahaman dan menghilangkan stereotip tentang agama Islam dengan memperkuat visibilitas perempuan Muslim di media.
Pekerjaan advokasinya telah mendukung upaya kolaboratif dengan organisasi global terkemuka seperti Malala Fund, Gates Foundation, Brookings Institute, dan banyak lainnya.
Dia termasuk dalam Forbes 30 Under 30 di Media untuk karyanya dengan MuslimGirl. Dia dinobatkan sebagai salah satu dari 25 Muslim Amerika paling berpengaruh oleh CNN.
Amani gagal mencalonkan diri dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk Perwakilan AS untuk distrik Kongres ke-6 New Jersey pada tahun 2020.[ind/aboutislam]