ChanelMuslim.com – Musibah yang terjadi di Mina tepat pada Hari Besar Umat Islam, Hari Raya Idul Adha 1436/2015M. Banyak berita simpang siur beredar di tanah air, menyikapi hal ini tentunya jamaah haji Indonesia yang sedang melaksanakan haji pun ikut berkomentar terhadap kesimpang siuran berita. Seperti yang dilakukan oleh Jamaah Haji Indonesia Medi Iswandi dalam akun facebooknya.
Tertanggal 26 September 2015 pukul 15.58 , Medi yang berprofesi sebagai PNS dalam keterangan dirinya di facebook menulis mengenai musibah Mina dan respon nya terhadap kesimpang siuran berita.
Berikut tulisannya :
“Yth. Semua semua sahabat di fb, hati-hati menyikapi berita tragedi mina yg diberitakan oleh media indonesia dan mengutip sumber berita dari syiah dan yahudi yg mengadu domba umat islam. Saya hanya ingin menyampaikan apa yg saya alami saat lontar jumrah yg baru selesai saya lakukan :
Jalan 204 tempat terjadinya peristiwa mina sebenarnya jalur yg bukan diperuntukan utk jemaah indonesia, jalur itu terbuka tanpa atap sepanjang lebih 4 km tanpa fasiltas eskalator terpapar cuaca panas lebih 50° c dan menuju lantai 1 jamarat tempat melempar jumroh diperuntukan utk jemaah asal negara berfisik kuat seperti kawasan afrika, india, dan jazirah arab, waktu kejadian jam 7 itu sebenarnya juga bukan waktu yg di izinkan utk jemaah indonesia melaksanakan lontar jumrah.
Pelayanan kerjaan saudi thd jemaah indonesia sudah luar biasa, jalur ke jamarat utk melempar jumroh jemaah indonesia dalam terowongan ber ac dan di beri eskalator datar, jika ingin melontar jumrah cukup berdiri dalam terowongan ber ac sepanjang 2 km dan eskalator akan mengantar sampai ke lantai 3 jamarat. waktu melempar yg aman pun diberikan kepada jemaah indonesia yaitu sesudah dzuhur sampai tengah malam. Jika semua jemaah indonesia mau mematuhi dan insya Allah tidak akan terkena musibah.
Sepanjang terowongan tidak ada persimpangan dan jika ada berita yg menyampaikan kesaksian jemaah indonesia bahwa ada rute yg ditutup dan dialihkan sehingga terjadi tabrakan jemaah bisa jadi sang saksi mata tidak mengikuti jalur yg diperuntukan utk jemaah indonesia.
Dan informasi sadis yg menyatakan bahwa bentrokan gara-gara pangeran mohamed anak raja salman yg menghambat karena memantau jemaah dgn pengawal 200 org sehingga menjadi macet dan kacau adalah fitnah yg keji. Pemantauan sudah sangat cangih dgn ribuan kamera cctv dan puluhan helikopter dgn helipad yg tersedia di puncak jamarat. Sama sekali tidak mengganggu jemaah. Dan berita yg menyatakan baahwa 28 org petugas haji saudi juga sudah dipancung karena bersalah juga tidak ada bukti kebenarannya, tidak mungkin petugas itu langsung di pancung karena belum ada proses pengadilan utk menetapkan siapa yg bersalah.
Hati hati menyikapi berita media tanah air yg mungkin mengutip berita dari yahudi, syiah atau pembenci islam lainya.
?#?baruselesailemparjumrohnafarawal?,”
Berbagai komentar datang atas tulisannya dan semoga tulisan ini bisa menjadi bahan untuk semakin bijak dalam mencari kebenaran Informasi .(jwt)