ChanelMuslim.com – Gelaran Tour De Singkarak (TDS) pada tahun ini menjadi even balap terpopuler dunia setelah sebelumnya menjadi even balap sepeda dengan penonton terbanyak di posisi 5 besar dunia.
Predikat ini dikeluarkan Worldcyclingstats.com. setelah menjadi World Trending Topic twitter dan bertahan lama terus dibicarakan dunia.
“Ini adalah hasil kerja keras kita semua. Tour de Singkarak 2016 makin sukses menembus perhatian dunia di media social. Terus menjadi trending topic dan mengharumkan nama Indonesia, Sumatera Barat dan Singkarak,” ujar Raseno Arya, Asdep Pengembangan Pasar Personal Kemenpar, Minggu (14/8) seperti dikutip dalam siaran pers Kementerian Pariwisata.
Setelah delapan kali digelar, Tour de Singkarak 2016 memang terbukti mampu mengenalkan Sumatera Barat ke dunia. Destinasi wisata baru banyak bermunculan.
Tak hanya Danau Singkarak yang kini dikenal, tetapi juga Pantai Carocok, Pantai Gandoriah, Pantai Padang, Lembah Harau, Kelok 9, Pantai Tiram, Istana Pagaruyuang.
Destinasi wisata itu semakin dikenal masyarakat karena start dan finish setiap etape berada di destinasi wisata. Dengan coverage media dalam dan luar negeri seperti Euro Sport, menjadikan berbagai destinasi wisata tersebut makin dikenal masyarakat dunia.
“Saya ucapkan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang membantu terlaksananya even ini. Berkat dukungan berbagai pihak, TdS sekarang menjadi even balap sepeda terpopuler di dunia,” tambah Raseno.
Di tempat terpisah, Advisor Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI), Jamaludin Mahmood, juga ikut mengakui kedahsyatan penyelenggaraan Tour de Singkarak. Dari mulai teknis pengelolaan lomba, hubungan antara organizer dan tim peserta serta organizer dan commissaire, semuanya dinilai sangat bagus.
“UCI melihat penyelenggara mampu membangun komunikasi dengan peserta dan tim penilai sehingga perlombaan bisa berjalan dengan rapi,” papar Jamaludin.
Keamanan selama berlangsungnya perlombaan juga ikut disorot. Dan menurutnya, standar keamanan TdS sangat oke.
“Faktor safety sangat bagus. Sepanjang jalur yang dilalui peserta terjaga baik. Koordinasi lintas aparat keamanan yang terlibat mulai dari Kepolisian, TNI, dan dinas terkait benar-benar luar biasa,” tambahnya.
Faktor lain yang membuat TdS populer adalah kencangnya promosi melalui media massa nasional dan internasional.
“Biasanya tim UCI langsung memantau lewat media-media di setiap akhir etape. Jadi langsung terpantau berapa banyak berita yang muncul. Semakin banyak semakin baik penilaiannya. Dan untuk TdS, skornya sangat tinggi. Pemberitaannya sangat masif,,” ujar Jamal.
Unsur penilaian lain yang tak bisa diabaikan adalah dampak positif bagi masyarakat. Misalnya, perputaran ekonomi dan infrastruktur.
“Jalan yang bagus kan tidak hanya dirasakan oleh peserta balap sepeda tapi juga dinikmati masyarakat untuk jangka panjang. Begitu juga transaksi jual beli saat event berlangsung, membuat ekonomi masyarakat bergerak. UCI melihat, Indonesia cukup berhasil dalam hal ini,” tutur Jamal.
Menanggapi prestasi ini, Menper Arief Yahya mengatakan sebagai sport event, popularitas Tour de Singkarak sudah sangat dikenal. Sebagai cultural value, pamor TdS dan nama Indonesia ikut terdongkrak dari event tahunan ini.
“Yang harus kita genjot adalah commercial value-nya. Bagaimana popularitas itu menjadikan orang datang ke destinasi-destinasi unggulan di Sumatera Barat. Karena itu destinasi kita sendiri juga harus kuat agar mereka dating. Data menunjukkan, 60 persen orang pernah ikut sport tourism, itu repeat untuk datang untuk berwisata. Sumbar sudah punya modal untuk itu,” tutup Kemenpar .
(jwt/*)