ChanelMuslim.com- Indonesia harus belajar dari fenomena aksi Doa Bersama 2 Desember 2016 yang baru usai. Segala buruk sangka, ketakutan, dan curiga terhadap umat Islam harus dipupus sedalam-dalamnya.
Salah satu dari fenomena luar biasa di aksi 212 itu adalah kehadiran sosok orang biasa yang mempunyai ketulusan luar biasa. Di antaranya adalah sosok “Abdullah” atau hamba Allah dengan tumpukan kue timusnya.
Walau di suasana ramai seperti itu, “Abdullah” begitu cekatan melayani para peserta aksi yang melewatinya. Dia tersenyum sambil mengemas kue timus untuk diberikan secara gratis.
Untuk masyarakat Jakarta dan Jawa Barat, kue timus sudah tidak asing lagi. Kue berbahan baku parutan singkong dan gula merah dicampur parutan kelapa muda ini menyimpan kadar karbohidrat yang tinggi. Dan sangat cocok untuk cemilan pengganti nasi.
Dalam suasana yang dinamis di acara aksi seperti di Monas tadi, kehadiran kue timus begitu sangat berarti. Tanpa repot-repot makan siang dengan nasi dan lauk, makan kue timus bisa mencukupi kebutuhan tubuh dengan karbohidrat. Praktis, bisa dikantongi, dan dimakan kapan pun saat ada kesempatan.
“Abdullah” dengan senyumnya memperlihatkan perasaan malu ketika reporter mengambil gambarnya. “Tolong jangan difoto, Mbak!” ucapnya sambil tersenyum seraya tangannya tak berhenti melayani peserta aksi yang tertarik dengan kue timusnya.
Sosok “Abdullah” adalah di antara dari sekian banyak sosok lain yang penuh keikhlasan membantu umat dalam aksi Bela Islam dan Alquran ini. Tanpa pamrih dan publikasi media massa kalau dia telah berjasa. Dan tanpa pilih kasih, siapa pun yang tertarik ia berikan.
Persis seperti yang disampaikan wakil Sekjen MUI kepada sejumlah wartawan mengomentari suksesnya aksi ini, “Jangan ajari umat Islam tentang toleransi dan kebhinekaan. Dan jangan pula tuduh kami telah menerima bayaran. Karena semua ini sudah menjadi bagian ajaran Islam!” (mh/ati)