LINTAS iman bersatu memperbaiki masjid pertama Arizona menjelang musim panas. Setelah hampir setahun tanpa pendingin udara, Masjid Jauharatul-Islam di selatan Phoenix akhirnya menyelesaikan renovasi sistem AC-nya, bertepatan dengan datangnya musim panas yang ekstrem.
Masjid yang berdiri sejak 1981 ini dikenal sebagai rumah ibadah Islam pertama yang dibangun khusus di negara bagian Arizona.
Terletak di kawasan South Mountain, bangunan berwarna krem ini sebelumnya menghadapi tantangan besar saat suhu dalam ruang salat mencapai lebih dari 33°C pada musim panas tahun lalu.
Namun berkat dukungan luas dari komunitas Muslim maupun non-Muslim, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, masjid ini berhasil menggalang dana untuk membiayai perbaikan tiga unit pendingin udara utama.
Lonjakan dukungan ini dipicu oleh publikasi dari The Arizona Republic, yang menarik perhatian para donatur.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Solidaritas Antaragama, Masjid Bersejarah di Arizona Kembali Pulih
“Beberapa bulan terakhir ini benar-benar menjadi anugerah,” ujar Jameelah Shamsid-Deen, sekretaris dan bendahara masjid.
Ia juga mengungkapkan bahwa sebagian besar dana berasal dari satu donatur anonim yang menjunjung prinsip amal dalam Islam, yakni zakat.
Setelah perbaikan rampung awal tahun ini, jumlah jemaah Jumat meningkat dari sekitar 20 menjadi 30 orang.
Baca juga: Turki Tolak Kecaman Uni Eropa Terkait Kembalinya Hagia Sophia Menjadi Masjid
Masjid juga kembali menggelar kegiatan sosial, termasuk perayaan Idul Fitri yang dihadiri lebih dari 100 orang.
Tak hanya dari umat Muslim, dukungan juga datang dari tokoh lintas agama, termasuk Pendeta Warren Stewart Sr., sebagai wujud solidaritas komunitas.
Arizona Muslim Alliance turut membantu menjembatani bantuan serta memperkuat jaringan sosial.
Kini, dengan udara sejuk kembali mengalir, Masjid Jauharatul-Islam berdiri sebagai lambang ketahanan, solidaritas, dan semangat kebersamaan antarwarga Arizona.[Sdz]