MONTREAL, Kanada, Juni lalu menjadi momen reflektif bagi komunitas Muslim Indonesia di Kanada, ketika kisah Syiar Montreal kembali menjadi sorotan. Komunitas diaspora Muslim Indonesia ini bukan sekadar wadah keagamaan, melainkan telah menjelma menjadi jembatan budaya, dakwah, dan silaturahmi yang kuat di tengah kehidupan diaspora.
Syiar Montreal bermula dari inisiatif para mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) yang melanjutkan studi pascasarjana di McGill University sejak tahun 2004.
Dengan semangat ukhuwah dan kerinduan pada nilai-nilai keislaman dan kebudayaan tanah air, mereka membentuk komunitas yang kini berkembang pesat dan menjadi salah satu pilar penting dalam kehidupan Muslim Indonesia di wilayah Quebec.
Yang menarik, Syiar Montreal juga dikenal luas melalui “Keroncong Montreal”, sebuah kelompok musik yang menyuguhkan alunan khas keroncong, genre musik tradisional Indonesia yang jarang ditemukan di luar negeri.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Lebih dari sekadar hiburan, grup ini telah menjadi representasi spiritual dan kultural komunitas.
Lagu-lagu bertema religi, seperti Shalawat Nabi, mereka bawakan dengan sentuhan keroncong yang syahdu, mempertemukan identitas budaya dan semangat dakwah dalam harmoni.
Kehadiran mereka mewarnai berbagai acara penting, termasuk di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ottawa.
Syiar Montreal: Harmoni Islam dan Budaya Nusantara di Negeri Rantau
Baca juga: Bule Kanada ini Jadi Mualaf karena TikTok
Pada bulan Mei 2025 lalu, penampilan Keroncong Montreal dalam Indonesia Cultural Event 2025 berhasil menyentuh hati para hadirin, baik warga Indonesia maupun masyarakat internasional yang hadir.
Kegiatan Syiar Montreal juga mencakup kajian Islam, pengajian keluarga, hingga pelatihan keislaman untuk anak-anak.
Di tengah kehidupan multikultural Kanada, komunitas ini menjadi ruang aman dan hangat untuk mempertahankan identitas spiritual sekaligus memperkenalkan nilai-nilai Islam yang damai dan inklusif.
Kisah Syiar Montreal adalah bukti bahwa dakwah dan budaya dapat berjalan seiring menjadi inspirasi bahwa hidup di tanah rantau bukan halangan untuk merawat iman dan jati diri bangsa.
Semoga langkah-langkah mereka senantiasa diberkahi dan membawa manfaat bagi umat, baik di Montreal maupun di seluruh penjuru dunia.[Sdz]