SITUASI terkini Palestina, mulai dari genosida hingga siasat migrasi paksa terhadap rakyat Palestina. Hal ini dijelaskan secara lengkap oleh Dr. Mustafa Al-Bargouti pada Press Conference YPSP, Selasa (2/9/2025) di Sofyan Hotel Cut Meutia Cikini Menteng Jakarta.
Direktur Utama Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP), Dr. Ahed Abu Al-Atta mendatangkan langsung Dr. Mustafa untuk memberikan pemaparan situasi terkini yang berada di Palestina sebenar-benarnya.
“Kami dari yayasan ypsp berharap kondisi keamanan dan ketentraman negara Indonesia juga terjadi pada Palestina dan menjadi negara yang aman, nyaman dan merdeka,” ujar Dr. Ahed dalam sambutannya.
Baca juga: Sebarkan Pemahaman yang Benar, YPSP Gelar Seminar Internasional Solidaritas Palestina
Situasi Terkini Palestina Bersama Dr. Mustafa Al-Bargouti
Dr. Mustafa juga menjelaskan bagaimana sulitnya bahan pangan, air dan obat-obatan yang dirasakan para rakyat Palestina akibat peperangan ini.
Dirinya menerangkan bahwa sebagian warga Palestina telah keluar dari negaranya karena terusir oleh zionis. Hal ini yang sangat disayangkan oleh Dr. Mustafa, karena dirinya berharap agar rakyat Palestina tetap bertahan di tanahnya.
“7.5 juta warga Palestina telah keluar dari negaranya karena terusir oleh zionis,” ucap Dr. Mustafa dalam pemaparannya.
Palestina tidak hanya menghadapi serangan brutal dari Israel, tetapi juga menghadapi berbagai kejahatan lainnya, seperti hukuman yang kolektif pada rakyat Palestina yang tidak bersalah hingga pembersihan etnis.
Sebagian rakyat Palestina yang syahid bukan hanya karena peperangan, tetapi juga penyakit biologis yang tidak dapat disembuhkan.
“Rakyat Palestina yang terluka kemungkinan besar akan syahid karena tidak ada obat-obatan dan juga alat medis atau rumah sakit yang telah dihancurkan zionis,” ucapnya.
Dr. Mustafa selaku tokoh terkemuka Palestina juga menyampaikan bahwa ini bukan hanya peperangan, melainkan pelanggaran berat terhadap dunia internasional.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Apa yang kami hadapi ini adalah diskriminasi terhadap rakyat Palestina, bukan hanya membunuh tapi juga melanggar hukum internasional,” ujar Dr. Mustafa.
“Intinya adalah serangan ini merupakan serangan rakyat Palestina. Bukan hanya pada hamas, terlalu naïf jika serangan ini hanya tertuju pada hamas, terlalu kecil,” sambungnya.
“Untuk memberikan pengakuan terhadap negara Palestina Merdeka tentu saja sudah bertahun-tahun dan sudah banyak negara-negara yang secara de facto mengakui kemerdekaan Palestina, tetapi yang paling penting sekarang adalah selain bentuk negara Merdeka itu adalah bagaimana kita memberikan sanksi terhadap Israel atas segala kejahatan-kejahatan yang dilakukan terhadap rasa Palestina,” ucapnya sebagai penutup. [Din]