ChanelMuslim.com – Lebih dari 70.000 liter disinfektan digunakan untuk membersihkan Masjidil Haram di Makkah setiap hari selama Ramadan untuk melindungi jamaah dari COVID-19.
Angka-angka tersebut menunjukkan operasi pembersihan besar-besaran yang dikerahkan di wilayah Kerajaan Saudi untuk melindungi jamaah dari virus.
Baca juga: Masjidil Haram Dikunjungi 1,5 Juta Orang di Sepuluh Hari Pertama Ramadan
Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memperkenalkan langkah-langkah ketat untuk memastikan keamanan para peziarah. Ini termasuk jarak sosial, memakai masker wajah, menyediakan jalan setapak berpemandu, stasiun sanitasi, dan hanya mengizinkan jamaah yang divaksinasi untuk masuk.
Bersama dengan disinfektan, 1.500 liter parfum pembersih dikeluarkan setiap hari di lokasi.
Beberapa tindakan pencegahan kesehatan lainnya termasuk 3.000 tempat sampah yang didistribusikan di seluruh masjid dan setiap alun-alun di Masjidil Haram dicuci 10 kali sehari.
Ada juga 200 pengawas dan 4.000 petugas kebersihan yang menjaga standar keamanan di seluruh Masjidil Haram setiap hari.
Dalam sepuluh hari pertama Ramadan 1,5 juta jamaah mengunjungi Masjidil Haram dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat tajam dalam 10 hari terakhir Bulan Suci.
Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan tata cara bagi jamaah yang datang dari luar Kerajaan untuk mengikuti ritual tersebut.
Jamaah harus pergi ke pusat perawatan di Makkah enam jam sebelum melakukan umrah untuk memeriksa status inokulasi sesuai dengan jenis vaksin yang disetujui.
Jamaah kemudian akan diberikan gelang yang harus mereka kenakan ketika akan menjalani ritual umrah. Mereka kemudian akan diarahkan ke pusat pertemuan Al-Shubaikha. Di sana, jamaah harus menunjukkan gelang mereka untuk memverifikasi data dan izinnya.
Kerajaan Saudi mulai menerima jamaah haji dari luar negeri pada pertengahan Maret, sesuai dengan persyaratan dan kontrol yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari tindakan pencegahan yang ditetapkan untuk mencegah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19).
Kementerian mencatat perlunya para peziarah untuk mematuhi tanggal Umrah dan periode waktu yang dialokasikan untuk mereka.
Kementerian Haji dan Umrah sebelumnya telah mengkonfirmasi peluncuran dua versi terbaru dari aplikasi “Eatmarna” dan “Tawakkalna,” bekerja sama dengan Otoritas Saudi untuk Data dan Kecerdasan Buatan.[[ah/arabnews]]