ChanelMuslim.com – Setelah munculnya ancaman bom di pusat-pusat komunitas Yahudi dan aksi perusakan makam Yahudi di Philadelphia dan di St. Louis, Amerika Serikat, sejumlah umat Muslim menawarkan diri untuk menjaga pusat-pusat kegiatan umat Yahudi.
Tawaran untuk menjaga tempat-tempat religius Yahudi itu datang dari kaum Muslim yang terdiri dari aparat militer, pengacara, dan penyiar TV. Mereka mengemukakan tawaran tersebut melalui media sosial.
Seorang mantan marinir yang beragama Islam, Tayyib Rashid, menyatakan, “Jika sinagoga Anda atau tempat pemakaman Yahudi membutuhkan seseorang untuk menjaga, hubungi saya. Islam mewajibkannya.”
Mantan marinir tersebut mempersilakan orang-orang untuk bertemu dengannya di sebuah warung kopi di kotanya di Grayslake, Chicago, terkait ‘prakarsanya untuk membantu mempromosikan perdamaian di antara kaum Muslim dan non-Muslim.’
Dia berencana untuk menggelar diskusi tentang ‘tindakan kejam baru-baru ini yang dilakukan oleh sejumlah orang yang penuh kebencian’ yang bertanggung jawab atas ‘perusakan dan penodaan makam-makam kaum Yahudi.’
“Saya benar-benar mengutuk tindakan kejam tersebut dan saya memberikan solidaritas kepada seluruh warga Yahudi,” tegasnya.
Tawaran lainnya dari penyiar TV peraih penghargaan Emmy, Momin Bhatti. Seperti Rashid, Bhatti juga menggunakan media sosial untuk menyatakan kesiapannya menjaga tempat-tempat peribadatan dan komunitas Yahudi.
Solidaritas ini datang setelah sebuah penggalangan dana daring (online) dibentuk oleh warga Muslim untuk membantu memperbaiki tempat pemakaman Yahudi yang dirusak. Kini, dana yang berhasil terkumpul lebih dari US$150.000 (atau sekitar Rp2 miliar).
Pada 20 Februari, lebih dari 170 batu nisan dirusak di pemakaman Yahudi di St. Louis, Missouri. Dalam pekan yang sama, 100 batu nisan dirobohkan dan dirusak di sebuah pemakaman Yahudi di Philadelphia, AS.
Solidaritas di antara kaum Muslim dan Yahudi juga terlihat setelah sebuah penggalangan dana daring (online) dibentuk untuk memperbaiki masjid yang dibakar di Florida. Dana yang terkumpul lebih dari US$70.000 (sekitar Rp936 juta).
Adeel Karim, anggota Perhimpunan Muslim New Tampa, menulis di akun Facebooknya bahwa dia merasa ‘terharu’ setelah menyadari banyak dari donatur adalah orang Yahudi.
“Saya tadinya tidak mengerti mengapa sejumlah orang menyumbang dengan angka yang aneh. Ada angka US$18, US$36, US$72, dan lainnya. Lalu saya tahu jawabannya setelah mengeklik nama-nama donatur seperti Avi, Cohen, Goldstein, Rubin, Fisher.”
“Umat Yahudi menyumbang dengan angka kelipatan 18 sebagai bentuk yang disebut ‘Chai’. Yang artinya mendoakan penerima sumbangan agar panjang umur,” tambah Karim.
Seperti dikutip di koran The Jewish Chronicle, Karim mengatakan, “Ini adalah bentuk cinta kasih. Cinta kasih mengalahkan rasa takut.”[af/bbc]