ChanelMuslim.com – Arab Saudi akan mengizinkan masuk langsung para wisatawan dari semua negara yang telah menerima satu dosis vaksin COVID-19 atau sudah divaksin pertama mulai 4 Desember mendatang, Kementerian Dalam Negeri negara itu mengatakan pada hari Sabtu kemarin.
Baca juga: Gejala-gejala Covid-19 yang Bisa tetap Muncul walau sudah Divaksin
Namun wisatawan yang diizinkan masuk harus dikarantina selama tiga hari. Kementerian sendiri tidak menentukan vaksin tertentu sebagai persyaratan untuk bisa masuk ke wilayah kerajaan Arab Saudi.
Sebelumnya Kerajaan pada hari Jumat menangguhkan penerbangan ke dan dari Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Lesotho dan Eswatini karena kekhawatiran penyebaran varian COVID-19 baru, Omicron.
Arab Saudi sendiri telah mulai mengurangi pembatasan COVID-19 pada industri perjalanan dan pariwisata sejak pertengahan Oktober.
Langkah ini memungkinkan bandara beroperasi pada kapasitas 100 persen, membatalkan persyaratan jarak sosial di tempat umum, moda transportasi, restoran, dan bioskop, serta mencabut persyaratan memakai masker di luar ruangan.
Pihak berwenang Arab Saudi juga mencabut pembatasan jumlah orang di pertemuan seperti aula pernikahan dan tempat acara-acara lainnya.
Sebelumnya Arab Saudi telah mengizinkan masuk langsung tanpa transit untuk para wisatawan dari Indonesia, Pakistan, Brasil, Vietnam, Mesir dan India mulai 1 Desember mendatang.
Langkah ini berarti mencabut persyaratan bahwa para pelancong yang pertama kali datang ke Arab Saudi harus menghabiskan dua minggu di luar enam negara dahulu, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan pada hari Kamis.
Setibanya di Saudi, para pendatang dari keenam negara itu tetap diwajibkan menjalankan karantina selama lima hari di fasilitas yang ditentukan pemerintah, terlepas dari status vaksinasi COVID-19 mereka, kata kantor berita SPA melaporkan mengutip seorang pejabat kementerian dalam negeri Arab Saudi.
“Sumber itu menekankan pentingnya mematuhi penerapan semua tindakan pencegahan dan pencegahan yang diadopsi,” lapor SPA. “Dia juga mengatakan bahwa semua prosedur dan tindakan harus dievaluasi terus menerus oleh otoritas kesehatan Kerajaan yang kompeten, sesuai dengan perkembangan situasi epidemiologis secara global.”
Pengumuman itu dikeluarkan berdasarkan pembaruan terus-menerus terhadap “situasi epidemiologis secara lokal dan global” dan laporan yang disampaikan oleh otoritas kesehatan Saudi tentang perkembangan pandemi dan situasi kesehatan di beberapa negara.[ah/alarabiya/spa]