ChanelMuslim.com — Hari kelima Ramadan, Rumah Zakat Tangerang bersama Relawan Nusantara Tangerang menyalurkan Paket Berbagi Buka Puasa (BBP) di Pesantren Ibtidaul Hasan yang terletak di Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat, (10/05/2019). Sebanyak 200 paket BBP diberikan kepada santri dan warga prasejahtera di lingkungan pesantren.
Tak pelak, penyaluran BBP dari Rumah Zakat Tangerang ini pun disambut antusias pimpinan pesantren dan para santri.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur atas pemberian paket BBP dari Rumah Zakat Tangerang ini, jadi para santri tidak usah memasak untuk menyiapkan makanan berbuka hari ini. Semoga Rumah Zakat semakin maju, dan kedepannya bantuan ini akan terus berlanjut,” pungkas Pimpinan Pesantren Ibtidaul Hasan, Ustaz Ramli (68).
Hampir 27 tahun berdiri sejak tahun 1990, kondisi bangunan di pesantren ini masih memprihatinkan. Nampak dari deretan kamar-kamar berukuran kecil dari bilik bambu yang dibangun seadanya untuk tempat tinggal para santri yang notabene berasal dari keluarga prasejahtera di sekitar Tangerang.
Kamar-kamar tersebut dihuni para santriwan yang berjumlah sekitar 25 orang, itupun kondisinya sudah reot, sedangkan untuk alas tidur hanya menggunakan kasur kumal yang tak lagi layak digunakan. Sementara itu, untuk santriwati menempati 2 bangunan kamar utama ukuran 4×6 meter yang dihuni sekitar 25 orang dengan beralaskan kasur seadanya dan sisanya harus mengalah hanya tidur beralaskan tikar.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya fasilitas belajar, sanitasi, dan dapur umum yang tidak layak digunakan. Untuk makan sehari-hari biasanya para santri hanya mengandalkan bekal seadanya yang diberikan keluarga maupun swadaya dari masyarakat sekitar dan donatur lainnya untuk sekadar bertahan hidup.
Meski dengan kondisi yang memprihatinkan, sebanyak 147 santri yang bermukim maupun yang tidak bermukim di pesantren ini menghabiskan waktunya untuk belajar agama seperti belajar tentang fiqih, tafsir, dan mengaji di bawah bimbingan Ustaz Ramli beserta istrinya yang menjadi ustaz satu-satunya merangkap pimpinan pesantren tersebut. [ind/Fitri]