REPORTER Israel menyelinap masuk ke Makkah. Hal ini memicu kontroversial karena tidak diperbolehkannya non Muslim untuk melaksanakan ibadah haji.
Baca Juga: Pernyataan Sikap KPIPA atas Pembunuhan Reporter Al-Jazeera, Shireen Abu Aqilah, oleh Israel
Reporter Israel Menyelinap Masuk ke Makkah Picu Kontroversi
Nama reporter itu adalah Gilm Tamary, reporter untuk berita TV Channel 13 Israel. Dia menerbitkan video dirinya dalam perjalanan melalui Makkah meskipun ada aturan yang melarang masuknya non Muslim.
Dia bahkan juga mendaki Gunung Arafat, sebuah situs suci di mana umat Islam berkumpul selama ibadah haji. Perjalanannya tampaknya tidak disahkan atau disetujui oleh otoritas Saudi, dan liputannya tersebut baru diterbitkan setelah dia kembali ke Israel.
Dilansir dari Bloomberg.com, selain permasalahan pelarangan non Muslim masuk Makkah, Arab Saudi dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik.
Namun, hubungan mereka secara bertahap terus membaik.
Terlihat dari beberapa jurnalis Israel yang dapat memasuki kerajaan menggunakan paspor asing selama kunjungan Presiden AS Joe Biden pekan lalu.
Bertepatan dengan kunjungan tersebut, Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka akan membuka wilayah udaranya untuk semua maskapai penerbangan, termasuk untuk penerbangan menuju dan dari Israel.
Langkah Normalisasi Resmi Pertama
Langkah tersebut disebut oleh Perdana Menteri Israel Yair Lapid disebut sebagai ‘langkah normalisasi resmi pertama.’
Namun, para pejabat Saudi mengatakan bahwa normalisasi hubungan tidak akan terjadi sampai Israel menyelesaikan konfliknya dengan Palestina.
Israel telah berjuang untuk memperluas hubungan diplomatiknya di dunia Arab sejak 2020, ketika Israel menormalkan hubungan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko di bawah perjanjian yang ditengahi AS.
Video Tamary dari Makkah dengan cepat diambil dan disebarkan di media sosial oleh para pembangkang Saudi anti-pemerintah yang mengutuknya sehingga memicu kemarahan di antara warga Saudi lainnya.
Beberapa orang Israel juga mengkritiknya, mengatakan bahwa itu tidak menghormati tradisi lokal. Dalam laporan tersebut, Tamary mengatakan bahwa itu adalah mimpinya untuk mengunjungi Makkah, dan bahwa orang yang setuju untuk membawanya tidak tahu bahwa dia adalah seorang jurnalis Israel.
Dalam sebuah tweet Selasa, Tamary yang meminta maaf terkait kunjungannya karena tidak dimaksudkan untuk menyinggung umat Islam, melainkan untuk menunjukkan pentingnya Makkah dan keindahan agama Islam. [Cms]