ChanelMuslim.com — Ramadan tahun ini menjadi duka bagi puluhan anak asuh di tengah pandemi Covid-19. Mereka harus kehilangan Panti Asuhan Mukti Wibawa.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula mungkin inilah yang dirasakan oleh 32 orang anak yang tinggal di Panti Asuhan Mukti Wibawa. Panti yang terletak di Dukuh Dongko, Nailan, Slahung, Ponorogo, Senin siang kemarin (11/5) terbakar.
“Alhamdulillah, Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. 32 anak asuh terselamatkan. Tetapi mereka terancam tidak memiliki tempat tinggal, karena Panti Asuhan Mukti Wibawa adalah satu-satunya tempat tinggal yang mereka miliki,” ujar Kholid Abdillah, selaku Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur.
Dompet Dhuafa Jawa Timur (DD Jatim) yang mendengar kabar ini langsung menurunkan tim untuk melakukan aksi di lokasi kebakaran ini. Selain melakukan aksi pembersihan puing-puing sisa kebakaran. Hari ini (Kamis,14/05) DD Jatim juga menyalurkan paket bantuan berupa 20 paket sembako, 50 paket beras dan makanan anak.
Dalam waktu dekat DD Jatim berencana memenuhi kebutuhan barang-barang anak-anak yang terbakar seperti tas, alat sekolah dan pakaian. Adapun untuk jangka panjang, DD Jatim sedang menggalang dana dari masyarakat untuk membangun kembali panti yang terbakar.
Raut muka kesedihan nampak di wajah anak-anak panti. Mereka syok dan menangis saat kebakaran berlangsung. Dengan adanya kejadian ini, kegiatan anak-anak panti sangat terganggu. Alat belajar mereka ludes terbakar dan kini mereka tinggal di rumah tetangga.
[gambar1]
Sungkono, pimpinan panti asuhan yang juga Dai Dompet Dhuafa mengatakan, “Panti ini statusnya adalah hak guna bangunan dari seorang donatur. Dengan kejadian ini, tentu panti berkewajiban untuk membangun lagi dan mengembalikan seperti bentuk semula.”
Kebakaran ini disinyalir berasal dari konsleting pada salah satu komputer, percikan api kemudian merambat ke peralatan elektronik lainnya. Pengurus panti dan anak-anak berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun api tetap membesar.
“Karena kewalahan kami menelepon damkar (pemadam kebakaran). Sambil menunggu datang pemadaman secara manual terus kami lakukan,” ujar Toyyib Prasetya, perwakilan pengurus Panti Asuhan. Kerugian yang dialami oleh panti asuhan ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
DD Jawa Timur juga membuka masyarakat maupun perusahaan yang ingin membantu anak-anak Panti Asuhan Mukti Wibawa, apalagi sudah mendekati lebaran yang akan menambah keceriaan mereka di hari raya tersebut. [Wnd/rls]