ChanelMuslim.com – Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune pada hari Kamis kemarin mengatakan bahwa penjajahan Prancis di negaranya mengakibatkan "kejahatan terhadap kemanusiaan", menurut Kantor Pers resmi Aljazair, Anadolu Agency melaporkan.
Laporan ini datang dalam pidatonya kepada rakyat Aljazair pada Hari Muhajid, yang memperingati para veteran Perang Kemerdekaan.
Perang Kemerdekaan berlangsung antara 1954 hingga 1962 dan berakhir dengan kepergian penjajah Prancis setelah 132 tahun menjajah.
"Kejahatan ini sekali lagi mengungkap kebohongan slogan peradaban [Prancis]," katanya, menambahkan bahwa penjajah Prancis dulu menyembunyikan kejahatan brutal terhadap orang-orang yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dia menunjukkan bahwa Aljazair menemukan sisa-sisa 24 pemimpin perlawanan rakyat dari Paris pada Juli dan berjanji untuk melanjutkan proses untuk mempertahankan sisa-sisa jasad lainnya.
Pada abad ke-19, Prancis mengirimkan tengkorak 37 pejuang perlawanan untuk disimpan di Museum of Mankind di Paris.
Aljazair telah menuntut pengembalian tengkorak sejak 2011 untuk penguburan mereka namun permintaan itu ditolak oleh Paris.
Prancis menduduki Aljazair selama 132 tahun mulai 5 Juli 1830 hingga 5 Juli 1962, ketika negara itu mendeklarasikan kemerdekaannya dari penjajahan.
Selama perjuangan kemerdekaan, lebih dari 1,5 juta warga Aljazair terbunuh, sementara ratusan ribu lainnya terluka, hilang atau diusir dari rumah mereka.[ah/anadolu]