ChanelMuslim.com – Sebuah perusahaan teknologi di Prancis berusaha mendapatkan pangsa pasar makanan halal yang bernilai miliaran dolar dengan menciptakan alat yang memungkinkan pengguna mengetahui dalam beberapa menit apakah sebuah makanan mengandung babi.
Capital Biotech telah menerima pesanan dari negara-negara seperti Turki, Chile dan Indonesia untuk “Uji Halal” yang menguji dalam 10 menit apakah suatu makanan mengandung daging babi.
Diluncurkan beberapa tahun yang lalu, perusahaan tersebut telah mendapatkan pesanan hampir senilai US$135.000, sebuah “kejutan” menurut salah satu pendiri perusahaan, Jean-Francois Julien.
Perusahaan tersebut menyadari bahwa uji tersebut, dengan alat sekali pakai seharga sekitar $9, tidak mencakup uji halal secara tuntas, yang juga mewajibkan informasi mengenai bagaimana hewan tersebut disembelih.
Namun alat ini memungkinkan menghapus kekhawatiran sementara, misalnya ketika sedang berlibur atau ketika sebuah produk halal baru muncul di pasar,” ujar Julien.
Untuk menggunakan alat tersebut, pengguna mencampur sedikit makanan dengan air panas dan memasukkan secarik pita ke dalam campuran tersebut. Pita tersebut menguji protein babi dan hanya memakan waktu kurang dari 10 menit.
Masyarakat Muslim Prancis yang mencapai lima juta orang (terbesar di Eropa) telah terpukul oleh skandal-skandal makanan, misalnya pada 2011 saat sosis halal ternyata mengandung babi, dan mereka ingin yakin bahwa mereka tidak makan makanan haram, ujar Abbas Bendali dari perusahaan pemasaran Solis.
Namun Capital Biotech yakin bahwa 70 persen dari penjualan pada akhirnya akan datang dari para profesional yang ingin melakukan pengujian cepat apakah makanan tersebut dapat dikonsumsi mereka yang tidak makan daging babi.
Bendali mengatakan biaya alat tersebut agak berat bagi para individu di tengah krisis ekonomi semacam ini.
“Sulit menanamkan uang tujuh euro untuk menguji semangkuk pasta yang harganya hanya tiga euro,” ujarnya.
Masyarakat Muslim biasanya lebih dapat diyakinkan dengan sertifikat Halal, ujarnya.
Uji halal Capital Biotech tidak wajib diotorisasi sebelum diluncurkan di pasar, yang diperkirakan mencapai $6,8 juta di Prancis saja, meski pihak berwenang mengatakan akan memeriksa keandalan metode pengujian tersebut.[af/voa]